Warga Ende Keluh Harga Beras Naik dalam Sepekan

0

Ende, Ekorantt.com – Warga Ende mulai mengeluh karena harga beras di toko dan pasar dalam kota Ende mengalami kenaikan dalam satu pekan terakhir.

“Ia benar, harga beras naik beberapa hari lalu. Naik seribu rupiah,” ujar Karolina Sui, warga RT 19, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah.

Karolina meminta pemerintah agar bisa merespon masalah ini dengan operasi pasar untuk intervensi harga agar harga beras kembali normal.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdaging) Kabupaten Ende, Mohamad Sharir mengatakan dari hasil pantauan pemerintah di lapangan saat ini beras jenis medium naik harga.

Sebelumnya harga beras medium Rp10.000 per kilogram pada dua hari terakhir naik menjadi Rp11.000 per kilogram. Sementara beras premium masih normal yaitu Rp13.000 per kilogram.

“Iya benar, dari pantauan kami dua hari terakhir harga beras jenis medium naik seribu rupiah. Harga barang yang lain masih normal termasuk beras premium,” katanya di Ende, Kamis.

Pihaknya terus memantau harga sembako di pasar dan distributor. Meskipun harga beras naik, stok di gudang dan distributor masih serta Bulog masih sangat aman.

Kenaikan harga beras tersebut diduga dampak dari kenaikan BBM, kata Mohamad.

Disperdag sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog Ende melakukan operasi pasar khusus beras medium. Operasi pasar akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Untuk membantu masyarakat dan intervensi harga maka kita akan lakukan operasi pasar. Giat ini akan dilakukan satu dua hari ke depan karena Bulog sudah siap. Kita akan lakukan di sekitar pasar,” katanya.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Ende Pieter E. De Haan mengatakan pihaknya mendukung pemerintah melakukan operasi pasar.

“Rencana besok mau operasi pasar kerja sama dengan Disperindag lokasi di SMEA lama di Pasar Mbongawani,” kata Pieter seraya menyebutkan harga beras di gudang Bulog Ende jenis premium Rp11.000 per kilogram dan beras medium Rp9.000 per kilogram.

17 Bakal Calon DPD Lolos Verifikasi Tahap Kesatu Syarat Dukungan Minimal

0

Kupang, Ekorantt.com – Sebanyak 17 bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi NTT dinyatakan lulus verifikasi administrasi perbaikan tahap kesatu syarat dukungan minimal pemilih bakal calon DPD.

Demikian hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Administrasi Perbaikan Kesatu Syarat Dukungan Minimal Pemilih Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi NTT yang diselenggarakan di Hotel Sotis pada Kamis, (2/2/2023).

Rapat Pleno Terbuka ini dipimpin Ketua KPU NTT Thomas Dohu, didampingi anggota Yosafat Koli, Fransiskus Diaz, Jeffry Gala, Lodewyk Fredrik, dan Sekretaris KPU NTT Adiwijaya Bakti.

Thomas menyebutkan dari 18 bakal calon yang melakukan perbaikan kesatu syarat dukungan dukungan minimal pemilih bakal calon DPD dinyatakan sebanyak 17 orang lulus memenuhi syarat.

“Sebanyak 17 dari 18 bakal calon DPD dinyatakan lulus verifikasi tahap kesatu. Satu bakal calon atas nama Lukas Koa dinyatakan tidak lulus syarat administrasi dukungan minimal,” ujar Thomas Dohu.

Ia menjelaskan setelah dilakukan rekapitulasi hasil perbaikan kesatu, pihaknya akan mengambil sampel untuk proses verifikasi faktual untuk 17 bakal calon DPD.

Ada lima tahapan yang dilakukan, pertama menentukan jumlah sampel, menentukan interval, melakukan pengurutan berdasarkan umur, jenis kelamin dan wilayah, penentuan nomor awal dan selanjutnya adalah pencuplikan total keseluruhan.

Proses ini, lanjut Thomas, berdasarkan data yang tersebar di kabupaten bukan di lakukan di provinsi. Begitu pula menggunakan dokumen dari provinsi dan kabupaten dan bakal calon.

“Tentunya proses ini dalam rangka verifikasi faktual yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-26 Februari yang akan datang,” kata Thomas.

Bika ditemukan tidak memenuhi syarat minimal dukungan pemilih sebanyak 2000 dan tersebar di 22 kabupaten/kota akan dilakukan perbaikan.

Ia berharap adanya dukungan dari seluruh bakal calon dan juga pengawasan dari bawaslu.

Ketua Bawaslu NTT Nonato Sarmento yang dikonfirmasi terpisah mengatakan Bawaslu NTT dan Bawaslu Kabupaten/Kota akan melakukan pengawasan secara baik itu saat pengambilan sampling ataupun saat verifikasi faktual.

“Jadi prinsipnya kami akan melakukan proses pengawasan di lapangan,” ungkap Sarmento.

Sejauh ini bawaslu belum menemukan pelanggaran. Namun, ada beberapa catatan berkaitan dengan informasi yang diterima bawaslu yakni adanya pencatutan nama.

Ia juga meminta dukungan dari masyarakat jika merasa namanya dicatut sebagai pendukung salah satu bakal calon untuk segera melaporkan ke penyelenggara.

Berikut ini nama bakal calon anggota DPD Provinsi NTT yang dinyatakan memenuhi syarat atau lulus verifikasi administrasi perbaikan tahap kesatu syarat dukungan minimal pemilih bakal calon DPD

Abraham Paul Liyanto, Angelius Wake Kako, Assyera R.A. Wulandero, Christopher Raymond Tanur, Elias Yohanes Asamau, Ferdinan Hasiman, Hilda Manafe, dan Hironimus Mawo Dopo.

Selain itu, Ivan Raymond Rondo, Julius Pote Leba, Maksimus Ramses Lalangkoe, dan Maria Cecilia Stevi Harman, Patje Oktovianus Tasuib, Sarah Lery Mboeik, Siti Saudah H. Mustafa, Thomas Seran, serta Umbu Wulang Tanaamah Parangi.

Pemkab Ende Belum Lunasi Iuran PBPU Senilai Rp13,9 Miliar

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende, NTT, belum membayar iuran Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang menjadi tanggungan pemerintah kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Ende senilai Rp13,9 miliar.

Biaya sebesar itu merupakan PBPU Pemkab Ende yang belum dibayar sejak 2021 karena keterbatasan anggaran.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ende Maurits Bunga mengatakan meski utang tersebut belum dibayar, namun pelayanan kesehatan bagi masyarakat tetap berjalan tanpa dipengaruhi oleh beban utang pemerintah.

“Karena memang kemampuan keuangan daerah itu bersifat dinamis, di mana pada suatu ketika dia surplus, begitu juga sebaliknya defisit. Tetapi kita tetap upayakan pelayanan kepada masyarakat itu tetap dilayani oleh BPJS,” kata Maurits di Ende, Selasa.

Ia mengungkapkan tagihan senilai Rp13,9 miliar tersebut dirasa tidak terlalu memberatkan oleh pemerintah. Sebab, pemerintah tentu membayar utang kesehatan.

“Kita tetap menjamin kemitraan dengan BPJS tetap berjalan baik. karena memang merekalah leading sektornya. Intinya pelayanan kepada masyarakat tetap diutamakan,” tutur Maurits.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ende Joys Karman Nike Palupi kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya memahami alasan Pemkab Ende belum membayar iuran BPJS tersebut.

Pihaknya mengetahui karena pemerintah mengalami keterbatasan anggaran. Meski demikian, BPJS optimis utang senilai itu akan dilunasi.

“Harapan dari BPJS Kesehatan kita tetap bekerja sama dengan pemda tapi utang itu tetap dibayarkan sesuai dengan komitmen bersama,” ungkapnya.

Joys menegaskan dengan adanya utang tersebut, maka ada konsekuensi yang ditanggung pemerintah yang mana peserta yang ingin mendaftarkan diri menjadi peserta baru bisa diaktifkan kepesertaan BPJS pada awal bulan berikutnya.

“Misalnya nih, ada peserta yang didaftarkan oleh Pemda bulan ini, dengan kondisi sekarang maka baru bisa aktif kartunya di awal bulan depan. Dengan sebelumnya sedikit berbeda, karena sebelumnya bisa langsung aktif,” jelasnya.

Joys mengakui, meskipun masih memiliki tagihan, namun sebenarnya kesadaran pemerintah daerah dalam mendaftarkan masyarakatnya menjadi peserta BPJS Kesehatan sudah sangat tinggi.

Hal itu terbukti dengan cakupan kepesertaan BPJS di Kabupaten Ende yang sudah mencapai 98 persen, tandas Joys.

Menkes Berikan Penghargaan Kolaborasi Penanganan Covid-19 kepada AMSI

0

Jakarta, Ekorantt.com – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberi penghargaan khusus kepada Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) atas kontribusi dan kolaborasinya dalam penanganan pandemi covid-19.

AMSI yang ikut tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Risk Communication & Community Enggagement (RCCE) ini dinilai telah memberikan kontribusi penting khususnya dalam penyebaran informasi tentang covid-19 dan pencegahan hoaks selama pandemi.

“Saya selaku menkes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kolaborasi yang tulus selama pandemi. Ini momen luar biasa dan saya harap kolaborasi ini berlanjut terus,” ujar Budi Gunadi di Jakarta (1/2).

Menurut Menkes, ke depan prioritas kesehatan yang sudah dicanangkan memerlukan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak  khususnya lembaga yang tergabung dalam Pokja RCCE.

Sementara itu Koordinator RCCE, Rizky Ika Syafitri menyampaikan apresiasi untuk AMSI yang terlibat aktif selama Covid-19.

“Terima kasih untuk kolaborasi yang luar biasa. Khususnya dalam pencegahan hoaks dan misinformasi,” ujar Rizky Ika Syafitri

Dia berharap kolaborasi dengan AMSI berlanjut karena pekerjaan rumah di bidang kesehatan masih banyak.

Ketua AMSI Covid Center, Upi Asmaradhana mengatakan selama pandemi covid-19, AMSI melakukan berbagai kegiatan, mulai dari bakti sosial kesehatan, konsultasi covid dengan dokter ahli dan edukasi anti hoaks.

Siswa di Boru Nyaris Jadi Korban Penculikan OTK

0

Larantuka, Ekorantt.com – SFA (7), siswi kelas 1 SDI Klobong, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur diduga nyaris jadi korban penculikan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu, 1 Februari 2023, pukul 10:30 pagi.

Saat itu dirinya hendak pulang sekolah.

Di tengah perjalanan ia berpapasan dengan orang tak dikenal. Ia bahkan ditawari uang Rp10.000 dari orang  tersebut.

Kapolsek Boru, Antonius Ile Lebuan membenarkan  kejadian tersebut.

“Sewaktu mau pulang ada seseorang panggil dia bilang mamanya suruh jemput. Ia juga mau diberi uang 10.000,” kata Antonius.

“Tapi anak itu juga pintar, ia tanya balik: bapa dan mama saya nama siapa?” Kata Kapolsek Antonius menjelaskan kejadian yang dilaporkan korban bersama ibunya pada jam 15:00 Wita.

Antonius mengatakan, dari laporan korban bersama ibunya, pelaku memakai celana Jeans hitam menggunakan  masker penutup hidung.

“Anak itu sempat lari. Dia mau raih tas anak itu tapi terlepas. Sehingga anak itu bisa loloskan diri,” beber Antonius lebih jauh.

Antonius bilang, pihaknya akan menelusuri kejadian yang menimpa SFA.

Selain itu, Antonius juga akan memerintahkan para anggota kepolisian agar tetap berjaga  setiap jam pulang sekolah guna mengantisipasi  kejadian yang tidak diinginkan

“Saya sampaikan kepada anggota agar setiap jam sekolah kita patroli,” katanya.

Pemerintah Kurang Menghormati Koperasi

Kupang, Ekorantt.com – Agustinus Payong Boli menilai koperasi saat ini belum mendapat tempat yang layak di mata pemerintah. Bakhan, kata dia, pemerintah saat ini kurang menghormati koperasi dan enggan mengajak lembaga koperasi menjadi mitra.

“Padahal mereka (koperasi) telah mengambil bagian penting dalam membantu negara dalam upaya pengentasan kemiskinan dan persentasenya besar karena koperasi bermain di sektor UKM,” ujar Agus Boli di Kupang pada sela-sela acara HUT ke-35 Kopdit Swastisari pada Selasa, (31/1).

Kehadiran koperasi di NTT telah mengambil bagian penting membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan persentasenya besar karena bermain di sektor UKM.

Misalnya, Koperasi Swastisari Kupang saat ini dengan aset sebesar Rp1,4 triliun dan keuangan yang lagi bergerak di sektor simpan pinjam sekitar Rp3 triliun namun tidak dianggap.

Pemerintah, lanjut dia, lebih memberikan rasa hormat kepada investor luar yang datang dengan iming-iming melakukan investasi besar.

Sebagai contoh, saat kedatangan investor dari luar membawa Rp100 miliar, pemerintah jemput sudah seperti raja. Pengalungan di bandara, ajak makan sana sini, ada gala dinner.

“Ini yang kita keliru di situ. Seharusnya hormati koperasi dan beri penguatan kepada koperasi karena mereka memiliki investasi triliunan yang real membantu masyarakat,” ujar Agus.

Mantan Wakil Bupati Flotim ini meminta pemerintah berdayakan koperasi-koperasi dan menjadikan sebagai mitra. Sebab, dengan memiliki aset yang besar tentunya akan sangat membantu pemerintah.

“Daripada kita sibuk kalungi investor yang baru datang rencana rencana saja dijemput dibikin mulia-mulia lebih baik mari kita berdayakan koperasi saja. Mereka punya investasi ini besar. Ini kan investasi yang besar,” kata Agus Boli.

Kemenkop UKM Minta Koperasi di NTT Lakukan Modernisasi Koperasi

Kupang, Ekorantt.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meminta koperasi-koperasi di NTT untuk melakukan modernisasi koperasi.

Kepala Bidang Kepatuhan Kementerian Koperasi dan UKM Aditya Putra menjelaskan program modernisasi koperasi ini telah digagas Kementerian Koperasi UKM sejak 2020 dengan target di tahun 2024 harus mencapai 500 koperasi.

Modernisasi koperasi ini, kata Aditya, dikhususkan bagi koperasi-koperasi simpan pinjam yang diarahkan untuk melakukan pemekaran koperasi berbadan hukum baru.

“Adapun tujuan dari modernisasi koperasi ini yaitu kita coba mengarahkan koperasi untuk melakukan pemekaran khususnya dalam koperasi simpan pinjam,” ujar Aditya di Kupang, Selasa.

Untuk memekarkan koperasi, kata dia, terlebih dahulu harus memetakan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha yang paling banyak dilakukan dari anggotanya.

Ia mencotohi, bila ditemukan banyak anggotanya yang berprofesi sebagai nelayan maka dapat membentuk kelompok koperasi konsumen perikanan.

“Kegiatan perikanan yang dilakukan anggotanya misalnya kebutuhan bahan bakar, alat tangkap dan hasil tangkapannya bisa terpenuhi atau dilayani dengan koperasi konsumennya,” kata dia.

Pemekaran koperasi ini tidak sebatas hanya pada koperasi konsumen, kata Aditya. Tapi selanjutnya diharapkan dapat membentuk koperasi jenis lainnya atau koperasi pemasaran untuk memasarkan hasil produk dari anggotanya.

“Misalnya yang tadi ikan-ikannya sudah ditangkap. Bagaimana ikan-ikan ini mempunyai nilai tambah yang lebih? Di koperasi pemasaran ini diproses menjadi produk jadi dan dipasarkan sehingga anggota mempunyai nilai tambah yang lebih dengan dia bergabung di beberapa koperasi,” katanya.

Dengan hadirnya beberapa koperasi semacam itu dapat didorong atau membentuk holding koperasi dalam bentuk koperasi sekunder untuk mewadahi koperasi-koperasi primernya.

“Nah, holding koperasi inilah yang coba kita dorong sehingga holding ini dikonotasikan saat ini ada sebagai bagian dari perseroan terbatas. Kita coba memberikan gambaran bahwa holding juga bisa ada di koperasi tapi dalam bentuk koperasi sekunder,” ujar dia menandaskan.

Sr. Anna Elida KYM Sebut Pintu Air Berikan Pelayanan yang Istimewa

Surabaya, Ekorantt.com – Salah satu keunggulan dari KSP Kopdit Pintu Air adalah pelayanannya  yang cepat dan keramahtamahan. Penegasan ini disampaikan Sr. Anna Elida KYM, anggota Cabang Sidoarjo.

Suster Anna yang kini bertugas di Panti Asuhan St. Beatrix Juanda mengaku mengenal KSP Kopdit Pintu Air pada Juli 2022 lalu.

“Saya kenal Pintu Air dari ibu Nela, ketua komite cabang Sidoarjo,” ujarnya.

Menurut Suster Anna, KSP Kopdit Pintu Air merupakan koperasi yang sangat efektif dalam hal penanganan keuangan untuk simpan pinjam bagi anggota. Pintu Air, kata Suster Anna, selalu hadir dengan segala kemudahan dalam pelayanan.

“Pelayanannya sangat baik, cepat tanggap, dan tidak ribet,” kata Sr Anna lagi.

Suster Anna pun berharap Pintu Air tetap menjadi koperasi terpercaya dan kebanggaan bagi segenap anggotanya.

Ia pun meminta segenap pegawai KSP Kopdit Pintu Air untuk terus memberikan pelayanan yang memuaskan dan menjadi kecintaan anggota.

“Pintu Air punya kekhasan memberikan jangkauan pelayanan ke semua kalangan masyarakat. Semoga tetap  menjadi koperasi yang terpercaya terjamin,” ujarnya lagi.

Petronela Binsasi, Ketua Komite Cabang Sidoarjo menambahkan Sr. Anna adalah sosok biarawati yang senang karena Pintu Air ikut membantu suster dan anak-anak panti.

Menurut Petronela, kehadiran KSP Kopdit Pintu Air dengan banyak manfaat sesungguhnya jadi daya tarik yang membuat semakin banyak orang mau datang dan bergabung bersama Pintu Air.

Nihil Kasus ASF, Distan Manggarai Prioritaskan Langkah Pencegahan

0

Ruteng, Ekorantt.com – Kasus ASF (African Swine Fever) atau demam babi Afrika di Kabupaten Manggarai masih nihil hingga Januari 2023. Pemerintah tetap memprioritaskan upaya pencegahan dalam penanganan penyakit ini.

“Terkait virus ASF di Kabupaten Manggarai untuk tahun 2023 sampai dengan akhir Januari  belum ada dilaporkan kasus penyakit ternak babi. Saat ini kita masih nol kasus,” kata Kabid Keswan dan Kesmava Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, Imelda Bai kepada Ekora NTT, Selasa, 31 Januari 2023.

Kata Imelda, memang ada penyakit pada ternak babi yang menimbulkan kematian. Akan tetapi, setelah dilakukan observasi oleh petugas lapangan, babi-babi tersebut mati bukan karena ASF.

Namun, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan seperti: sosialisasi atau KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) baik kepada masyarakat umum maupun kepada peternak.

Diakuinya bahwa belum ada obat atau vaksin khusus untuk memberantas wabah ASF.

“Sampai sekarang belum ditemukan obat dengan vaksin,” terangnya.

Instruksi Bupati Manggarai Nomor 33 Tahun 2021, lanjut dia, tetap mengizinkan babi-babi dari luar untuk masuk ke wilayah Manggarai, tetapi ada syaratnya, yakni surat kesehatan hewan.

“Di samping surat kesehatan hewan, ada hasil uji laboratorium yang menerangkan bahwa dia bebas dari ASF,” jelasnya.

Imelda bilang, pihaknya belum mengadakan pos untuk melakukan pengawasan di perbatasan. Selain karena keterbatasan tenaga, itu belum bisa dilakukan karena tidak ada anggaran khusus.

“Karena menempatkan orang satu kali 24 jam di situ tidak terlepas dari biaya operasional,” ucapnya.

Akan tetapi, dalam melakukan sosialisasi, pihaknya selalu meminta peternak untuk membatasi orang keluar masuk ke kandang, memberikan pakan yang baik, dan rutin membersihkan kandang.

“Kami juga menganjurkan agar dalam satu minggu dua kali melakukan disinfeksi pada kandang-kandang ternak,” ujarnya.

Hal tersebut dilakukan mengingat sedang terjadi peralihan musim. Kalau sanitasi diabaikan, ternak babi akan mudah terkena penyakit seperti diare, parasit, dan infeksi bakteri.

“Selama ini, jika ada yang lapor, petugas kami langsung melakukan pengobatan. Ada juga kunjungan aktif yang dilakukan oleh petugas. Mereka memang punya jadwal untuk turun ke desa-desa,” kata Imelda.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Yoakim Jehati meminta Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai agar sedini mungkin melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit ASF yang sekarang telah masuk ke wilayah Flores bagian timur.

“Tindakan preventif secepatnya adalah melarang ternak babi dari luar daerah masuk ke Manggarai dengan mengaktifkan posko di perbatasan dan tempat-tempat yang diduga sebagai pintu masuk ternak dari luar,” kata Yoakim.

Pemerintah, kata dia, mesti segera mengambil langkah-langkah yang tepat. Dengan begitu, penyakit ASF tidak masuk dan menyerang hewan peliharaan masyarakat Manggarai.

Menurutnya, kejadian pada tahun sebelumnya sempat membuat masyarakat trauma untuk mengembangkan lagi usaha ternak babi.

“Dampaknya pun sangat terasa, dengan sedikitnya ternak di Manggarai membuat harga melambung dan mencekik leher,” tegas Ketua Fraksi Golkar itu.

“Mumpung ASF masih ada di wilayah bagian timur Flores dan di Kupang, kita di bagian barat Flores masih punya waktu untuk menertibkan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa melawan virus ini dengan pengetahuan yang mumpuni,” tutupnya.

Sempat Macet, Eman Diaz Berhasil Kembangkan Usaha Tambak Bandeng Berkat Pintu Air

Mbay, Ekorantt.com – Emanuel Diaz ( 55) asal Desa Wae Koka, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo sukses mengembangkan kembali tambak Ikan Bandeng yang pernah  gagal. Hal itu tidak terlepas dari dukungan dari KSP kopdit Pintu Air.

Emanuel hampir saja putus asa saat usahanya macet karena musim panas yang berkepanjangan. Ia kesulitan mendapatkan bibit ikan bandeng (nener).

Namun  setelah berkenalan dengan Kopdit Pintu Air, semangatnya kembali muncul.

“Puji Tuhan saya bisa bertemu dengan orang dari koperasi Pintu Air,” kata Emanuel yang dihubungi belum lama ini.

Suami dari Sariano Lawo itu pun diajak untuk bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air Cabang Mbay. Ia mengiyakan ajakan tersebut.

“Kemudian saya langsung diberikan pinjaman, sehingga saya mulai hidupkan kembali usaha beternak ikan bandeng,” ujarnya lagi.

Menurut Emanuel, dirinya menekuni usaha budidaya ikan bandeng sejak lama. Ia memiliki 12 kolam. Namun karena kekurangan modal, baru enam tambak yang terisi ikan bandeng.

Emanuel memilih lokasi usaha persis di bawah kaki gunung Rowe di desa Wae Koka. Pemilihan tempat itu sangat didukung oleh ketersediaan air yang cukup.

Diakuinya bahwa ikan bandeng yang ia pelihara siap untuk dipanen. Namun Emanuel masih menunggu staf dari Pintu Air Cabang Mbay untuk melakukan panen perdana.

“Saya berharap beberapa hari ke depan, matahari agak panas, sehingga saya dapat hubungi teman-teman dari Pintu Air untuk datang gelar acara panen perdana sekaligus mau menunjukkan kepada mereka kalau usaha yang saya tekuni ini sungguh berhasil,” kata Emanuel.

Ikan bandeng milik Emanuel dibanderol Rp40 ribu per kilogram. Dalam satu kilogram jumlahnya bervariasi antara enam sampai dengan delapan ekor, tergantung ukuran ikan.

Ia berharap usahanya itu terus berkembang pesat ke depan. Kopdit Pintu Air pun terus mendukung usahanya.