Susun RKAS, SMPN Nuba Arat Terus Majukan Mutu Pendidikan

0

Maumere, Ekorantt.com – SMPN Nuba Arat menyelenggarakan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) selama tiga hari, 26-28 Januari 2023.

Kepala Sekolah SMPN Nuba Arat, Bergita Tati de Rosari mengemukakan, program kepala sekolah yang utama adalah menyusun RKAS yang merujuk pada EDS (Evaluasi Diri Sekolah). Selain itu, RKAS juga merujuk pada rapor mutu yang berpatokan pada RKJM/RKT (Rencana Kerja Jangka Menengah) dan rapor pendidikan.

Menurutnya, kegiatan sekolah bersumber dari perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan prinsip fleksibel, efektif, efisien, akuntabel, dan transparan.

Karena itu, kata Tati, penyusunan RKAS wajib melibatkan semua tenaga pendidik dan kependidikan agar pengelolaan keuangan menjadi tanggung jawab bersama.

“Ini menjadi kontrol sosial yang baik dan benar. Warga sekolah bisa berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik karena ada keterbukaan,” ujar Tati.

Kepsek Tati juga menjelaskan, kegiatan ini rutin dijalankan mengikuti tahun anggaran dan bukan tahun ajaran sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua siswa dan pemerintah yang telah mempercayakan sekolah sebagai pengelola dana BOS.

“Harapan saya berdasarkan RKJM SMPN Nuba Arat dari tahun 2021 hingga 2023, mutu pendidikan semakin berkembang baik dari segi kualitas manusianya maupun sarana dan prasarana yang berpusat pada peserta didik SMPN Nuba Arat,” ujarnya.

Pelaksanaan kegiatan ini dihadiri Ketua Komite SMPN Nuba Arat Agustinus R. Henny, Pengawas Pembina SMPN Nuba Arat Anggraini Tandjung Agustina, Tim BOS Kabupaten Sikka Sirilus Siga Juang, Ketua OSIS SMPN Nuba Arat Lodovikus Luren, perwakilan orang tua siswa, dan perwakilan peserta didik.

Dishub Ende Larang Mobil Fuso Parkir di Sentra Kota

0

Ende, Ekorantt.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Ende kembali menertibkan kendaraan yang memarkir di area sentra kota.

Penertiban kendaraan yang parkir secara liar sebagai upaya pemerintah agar tidak menganggu aktivitas masyarakat perkotaan.

Kepala Bidang Perhubungan Jalan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ende Irfan Djafar menjelaskan pihaknya akan memberikan surat peringatan kepada beberapa pemilik kendaraan fuso yang selalu parkir di area badan jalan.

Djawar menyebutkan Jalan Kelimutu dan area kantor Dinas PUPR selalu dimanfaatkan para sopir memarkir kendaraan fosu berhari-hari. Hal ini dinilai mengganggu akses transportasi warga di kota Ende.

“Kami sudah pantau dan memang ada pengaduan masyarakat. Ada beberapa titik yang selalu jadi area parkir mobil fuso seperti di Jalan Kelimutu dekat Pasar Senggol dan juga depan Hotel Flores dan kantor Dinas PUPR. Besok kami keluarkan surat teguran agar mereka bisa parkir di lahan mereka,” kata Djafar menegaskam, Selasa (31/1/2023)

Pemerintah telah mengidentifikasi selain mobil milik Toko Lancar dan UD mitra, ada juga mobil milik Toko Permata Hoki yang sering memarkirkan kendaraan di jalur ramai.

“Ada juga di area Jalan Patimura. Kita sudah identifikasi itu milik ekspedisi Hoki. Akan kita berikan teguran yang sama,” kata dia menandaskan.

Kepsek SMPN 3 Wulanggitang Minta Pengurus OSIS Komit Jalankan Tugas

0

Larantuka, Ekorantt.com – Kepala Sekolah SMPN 3 Wulanggitang, Kristina Sabu Punang melantik pengurus OSIS masa bakti 2023-2024 di halaman sekolah itu pada Senin 30 Januari 2023.

Kepsek Kristina meminta para pengurus OSIS yang baru untuk berkomitmen dan percaya diri dalam menjalankan tugas yang dipercayakan.

“Adik-adik yang terpilih menjadi pengurus OSIS harus mandiri dan bertanggung jawab dalam tugas. Wajib penuh komitmen dan percaya diri. Itu modal utama yang bagus untuk pengembangan potensi diri kelak,” ujar Kristina.

Ia juga menegaskan, para pengurus OSIS yang baru mesti menunjukkan keteladanan dan membangun kerja sama dengan pembina OSIS, para guru, dan terlebih kepada segenap siswa di sekolah SMPN 3 Wulanggitang.

Kristina pun mengapresiasi kepengurusan OSIS masa bakti sebelumnya yang telah membantu pelaksanaan program sekolah.

Yohanes P. Talu Kabelen, pembina OSIS SMPN 3 Wulanggitang meminta pengurus OSIS yang baru untuk mengembangkan karakter diri. Menurutnya, wadah OSIS sesungguhnya dapat membentuk kepribadian peserta didik untuk menjadi pemimpin.

“Wadah OSIS itu dapat membuat peserta didik tampil lebih berani dan belajar banyak hal bekal termasuk bekal menjadi pemimpin,” ujar Yohanes.

Sementara itu, Ketua OSIS Wilhelmina Lumi Puka mengucapkan terima kasihnya atas kepercayaan baru yang diembannya. Ia berjanji untuk menyukseskan kerja-kerja bersama tim pengurus OSIS demi kemajuan SMPN 3 Wulanggitang.

“Terima kasih untuk kepercayaan dari teman-teman semua yang telah memilih saya. Saya berjanji untuk membawa tim kerja kepengurusan OSIS kali ini untuk perubahan yang lebih baik dan maju bagi SMPN 3 Wulanggitang,” ujarnya.

Adapun susunan pengurus OSIS SMPN 3 Wulanggitang, Ketua Wilhelimina Lumi Puka, Wakil ketua 1 Antonius Buku Rotan, Wakil Ketua 2 Maria Aprlianti Logi Soge, Sekretaris 1 Falnetinus Sanur, Sekretaris 2 Marta Wetan Puka, Bendahara 1 Agneta Chindi Agustin, dan Bendahara 2 Yosefina Jedo Wolor.

Wagub NTT Puji Aset Koperasi Swastisari Capai Rp1 Triliun

Kupang, Ekorantt.com – Wakil Gubernur (Wagub) NTT Josep Nae Soi memuji Koperasi Kredit (Kopdit) Swastisari Kupang dalam meningkatkan aset koperasi mencapai Rp1 triliun lebih hingga periode 2022.

Pujian ini disampaikan Josep saat membawa materi pada Seminar Nasional dalam rangka HUT Kopdit Swastisari ke-35 di Kupang pada Selasa (31/2/2023).

Jumlah aset sebesar Rp1,2 triliun merupakan kekayaan investasi di NTT yang diapresiasi pemerintah.

“Ini kekayaan investasi kita. Koperasi Swastisari dengan aset ini sangat membantu pemerintah untuk bangun NTT,” ujar Wagub Josep.

Politisi senior Partai Golkar ini juga mengapresiasi koperasi-koperasi yang ada di NTT. Saat ini, jumlah aset untuk seluruh koperasi di NTT lebih dari Rp10 triliun.

Kehadiran koperasi-koperasi ini, kata dia, membantu program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan stunting di NTT.

“Kemiskinan di NTT dari 48 persen turun menjadi 17 persen. Ini luar biasa berkat bantuan koperasi,” ucap dia.

Ajak Mahasiswa Masuk Koperasi

Dalam kesempatan itu, Wagub Josep mengajak mahasiswa menjadi anggota koperasi. Dengan menjadi anggota koperasi mahasiswa turut serta atau berkontribusi terhadap pembangunan di daerah.

Selain itu, mahasiswa terlibat dalam membantu sesamanya yang adalah anggota koperasi.

“Ada rasa kebersamaan menjadi anggota koperasi. Kita membantu kita. Dengan jadi anggota anda membantu saya, saya membantu anda. Yang pastinya turut serta membangun daerah ini,” ujar Josep.

Ajakan kepada mahasiswa untuk jadi anggota koperasi juga disampaikan General Manager (GM) Kopdit Swastisari Kupang, Yohanes Sasaon Helan.

Menurut Yohanes, dengan menjadi anggota koperasi, mahasiswa dapat memiliki dua aset atau bekal usai menamatkan studi.

“Setelah selesai sarjana memiliki dua aset yakni ijazah dan aset finansial,” ujar Yohanes.

Ia menjelaskan, dengan memiliki aset ijazah dan ditambah dengan finansial atau keuangan, dapat merangsang mahasiswa untuk berpikir membuat usaha.

Setelah menjadi anggota, dirinya berharap mahasiswa berani melakukan pinjaman untuk membuat usaha produktif bukan konsumtif.

“Setelah pinjam harus buat usaha produktif sudah berkontribusi terhadap kabupaten/kota,” ungkapnya.

Virus ASF Serang 284 Babi di NTT, Ini Penyebarannya

0

Kupang, Ekorantt.com – Penyebaran virus ASF (African Swine Fever) atau demam babi Afrika telah menyerang delapan kabupaten di NTT.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemprov NTT, sebanyak 284 ekor ternak babi mati akibat ASF.

“Data yang masuk saat ini sudah 8 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah terserang virus ASF dan sebanyak 284 sudah mati,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kesawan) Dinas Peternakan NTT, Drh. Melky Angsar di Kupang, Senin.

Melky menyebutkan delapan kabupaten tercatat diantaranya Kota Kupang 40 ekor, Kabupaten Kupang 75 ekor, TTU 3 ekor, Sumba Barat 3 ekor ternak babi.

Selanjutnya, Kabupaten Sumba Barat Daya 3 ekor, Kabupaten Ende 41 ekor, Sikka 43 ekor dan Flores Timur sebanyak 33 ekor.

Menurut Melky peningkatan status virus ASF yang terjadi di NTT saat ini disebabkan beberapa faktor diantaranya perubahan cuaca (hujan dan panas) yang tidak menentu saat ini.

Kemudian adanya pergeseran ternak babi yang tinggi dari satu kabupaten ke kabupaten lain. Hal ini mampu memicu stres pada ternak babi yang mengakibatkan daya tahan tubuh atau imun tubuh melemah.

Hal lainnya adalah adanya aktivitas pedagang yang sering keluar masuk ternak saat Natal dan Tahun Baru 2023 karena adanya peningkatan permintaan daging babi.

“Hewan ini sama dengan manusia. Jika stres maka imun tubuh jadi melemah akibatnya virus mudah masuk. Terus pedagang mencari stok babi itu dia keliling-keliling cari babi. Keliling-keliling keluar masuk kandang. Dari kandang pertama dia bawa kotoran dari dia punya sepatu ke kandang kedua. Sampai kandang kelima, kandang kelima terima dia punya penyakit semua,” ujar Melky.

Pemicu lainnya adalah aktivitas manusia yang sering keluar masuk di kandang saat Nataru. Adanya permintaan yang tinggi menyebabkan yang mana para pedagang saat itu sering keluar masuk kandang.

Mengantisipasi penyebaran virus ASF yang cukup tinggi, Melky menegaskan agar menghentikan pergeseran ternak babi dari kabupaten ke kabupaten lainnya di NTT.

“Di mana ada pergerakan babi dari satu tempat ke tempat lain itu, penyakit mengikuti karena penyakit ada di hewan itu. Termasuk manusianya ikut menyebarkan,” katanya.

Dinas Peternakan NTT saat ini untuk membantu peternak dengan memberikan desinfektan kepada masyarakat.

“Kami hanya salurkan desinfektan kepada masyarakat atau peternakan nanti peternak yang semprot sendiri. Kenapa tidak petugas? Karena kalau petugas dari kandang ke kandang dia juga ikut menyebarkan,” ucap Melky menandaskan.

Menengok Usaha Jasa Jahit Milik Mama Ovita, Anggota Pintu Air Cabang Ruteng

Ruteng, Ekorantt.com – Ovita Yosefina Kurnia (45) mengembangkan usaha jasa menjahit di wilayah Pitak, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Ketika Ekora NTT menyambanginya padi Senin, 30 Januari 2022, ia terlihat sibuk menjahit beberapa kain untuk dijadikan topi dan rompi.

Di dalam ruangan kerjanya, terdapat topi khas Manggarai yang tersimpan di rak kayu. Ada juga hasil jahitan lain seperti topi destar, topi Bali, retu, dan rompi.

Mama Ovita sengaja menyiapkan hasil jahitan dalam jumlah yang banyak karena ia memiliki beberapa langganan tetap.

“Saya harus sediakan stok yang cukup banyak, karena ada 13 toko di kota Ruteng yang telah menjadi langganan tetap saya,” ujarnya.

Mama Ovita merintis usaha jahitan sejak tahun 2011. Usaha ini sempat terhenti pada tahun 2019 karena kebakaran yang menimpa rumahnya.

“Dulu berhenti akibat peristiwa nahas itu. Pasca covid-19 ini aktif lagi,” tuturnya.

Mama Ovita bilang tahun 2022 ia penuh semangat untuk melanjutkan usahanya setelah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Kini, usaha jasa jahit wanita empat anak ini semakin berkembang dan ia pun telah dibantu seorang karyawati. Ia juga senang karena dua anaknya ikut membantu usahanya itu.

Produk yang ia jual di antaranya topi songket Manggarai, topi destar, topi Bali, retu, dan rompi. Topi-topi tersebut dipatok dengan harga Rp100 ribu, kemudian retu dengan harga Rp35 ribu, sementara rompi dijual dengan harga Rp250 ribu.

“Kain yang kami gunakan itu kain songket Manggarai yang kami beli di Cibal. Terus kain untuk pembuatan topi Bali kami harus beli di toko,” ujarnya.

Mama Ovita bisa meraup pendapatan sebesar Rp3 juta dalam sebulan. Dengan hasil itu, ia bisa membangun kembali rumah dan mengongkosi pendidikan tiga orang anak yang hingga saat ini masih di perguruan tinggi dan jenjang SMA.

“Setelah bisnis ini berjalan dengan baik, saya punya target akan membuka cabang-cabang di tempat lain,” pungkas.

Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Ruteng, Hubertus Arifin Gulo berkunjung ke tempat usaha Mama Ovita

Kopdit Pintu Air Cabang Ruteng pun terus mendorong para anggota untuk mengembangkan usaha produktif demi menunjang ekonomi rumah tangga. Lebih baik lagi, bila usaha itu berkembang dalam skala yang lebih besar.

“Kita bisa melihat bahwa banyak orang yang niat mengembangkan usaha, tetapi mereka tidak punya modal,” kata Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Ruteng, Hubertus Arifin Gulo.

Melihat peluang tersebut, kata Arifin, Pintu Air Cabang Ruteng siap memberikan modal dan mendampingi anggota dalam mengembangkan usahanya.

“Pada intinya dia (anggota) punya rencana, lalu ada niat, dan ada lokasi. Lalu usaha apa yang digelutinya, itu yang kami akan dampingi,” terangnya.

Sejauh pengamatannya, pertumbuhan simpanan saham dari bulan ke bulan lebih banyak dari anggota yang memiliki usaha produktif.

Pihaknya pun terus berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan terhadap anggota. Pendampingan itu harus lebih baik dari waktu ke waktu.

Arifin menambahkan, komite dan manajemen punya tekad lebih giat lagi bersosialisasi untuk meningkatkan pertumbuhan anggota dan aset.

“Kami sangat mengharapkan semua masyarakat menjadi anggota koperasi,” tutupnya.

Persami Spendura Dorong Anak-Anak Hadapi Perubahan Zaman

0

Maumere, Ekorantt.com – “Spendura bisa, Spendura Jaya, Spendura luar biasa!”

Teriak anak-anak Pramuka SMP Negeri 2 Talibura (Spendura) dalam hentakan tepuk tangan meriah yang bergema di Bumi Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), tepat di halaman Spendura, Desa Tanarawa, Kecamatan Waiblama (28-29/01/2023).

Kepala SMP Negeri 2 Talibura, Yomans Fua Ndohdahsas mengatakan, kegiatan yang diikuti 145 peserta dan didampingi 20 pembina mengusung tema “Di Bawah Sang Merah Putih Kita Bersuluh Satya dan Dharma Pramuka.”

“Kegiatan Persami ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan bakat, keterampilan serta karakter dan jiwa kepemimpinan anak bangsa,” tegas Yomans dalam sambutan membuka Persami, Sabtu (28/01/2023).

Selanjutnya, mantan Wakasek urusan Kesiswaan SMP Negeri Werang ini menambahkan, kegiatan ini juga untuk menumbuhkan semangat peserta didik untuk berkembang sebagai kader penerus bangsa dan menyongsong perubahan zaman dengan tetap mencintai alam.

“Persami ini juga melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan kepramukaan dan bisa bertahan diri dan hidup di alam terbuka,” ujar mantan guru SMP Susilo Koting ini.

Sementara itu guru senior Stanislaus Tana mengungkapkan, sejak berdirinya tahun 2002, kepramukaan baru terlaksana 2 kali.

“Ini kegiatan pertama kali Persami yang diselenggarakan Spendura. Partisipasi aktif para pembina Kwarcab Kabupaten Sikka sebagai contoh yang selalu siap berjejak dan bertualang,” ujar Stanis dan diamini guru senior lainnya Yosep Niessen.

Pengukuhan dan Pelantikan

Yohanes Hefriyanto, guru dan pembina melaporkan bahwa ada proses melantik Pemerintah Perkemahan.

Momentum Persami Spendura yang membawa misi menumbuhkan semangat anak-anak menyambut perubahan zaman/Ekora NTT

Mereka yang dilantik dan dikukuhkan, kata Yohanes, adalah Lurah Yosep Niessen, RW 1 Yohan Hefriyanto, RW 2 Maria Mensi.
Sedangkan RT 1 Margareta Ervin, RT 2 Yakobus Duro, RT 3 Paskalis Gleko dan RT 4 Felicitas Rau.

Pemerintahan Perkemahan Spendura ini,  jelas Jefry, dilantik kakak pembina dari Kwarcab Sikka Laurensius Nurak dan Petrus Leu.

Laurensius pada kesempatan itu menggarisbawahi, nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri dan demokratis.

Selanjutnya, demikian Laurensius, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung-jawab.

Jefry juga mengungkapkan pada kegiatan cari jejak pada pos 4 ada kegiatan kerja bakti memilih batu dan menyusunnya di jembatan.

“Jembatan yang menghubungkan Desa Tanarawa dengan Natarmage rusak akibat hujan beberapa waktu lalu, maka kegiatan kerja bakti memilih batu dan menyusun di jembatan agar motor dan pikap bisa lewat,”  tutupnya.

Kelompok Usaha Maralelik Kembangkan Pangan Lokal Jadi Produk Rumah Tangga

0

Mbay, Ekorantt.com – Kelompok Usaha Bersama (KUB) Maralelik di RT 19, Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT, mengembangkan pangan lokal menjadi varian produk rumah tangga.

“Kami berjumlah 14 anggota. Jadi bahan baku semua dari anggota yang semua para petani,” ujar Marselinus Meze, Ketua KUB Maralelik di Boawae, Senin (30/1/2023).

Marselinus ialah salah satu dari 10 anggota UMKM Nagekeo Bangkit. Ia menghimpun sejumlah petani di Nageoga ke dalam kelompok usaha produk rumah tangga.

Kelompok itu bertugas menghasilkan bahan pangan lokal yang diusahakan dari masing-masing kebun. Bahan pangan lokal yang dikumpulkan oleh para anggota dibeli oleh Marselinus untuk dibikin kerupuk dan keripik.

“Kami sudah produksi 40 jenis produk lokal dari ubi-ubian, pisang, jali, sorgum. Rata-rata semua produk kerupuk, ada juga keripik kami buat dari pelepah dan bonggol pisang,” terang Marselinus.

Produk-produk lokal yang disebut Marselinus sudah terjual dalam pameran di beberapa kota misalnya Labuan Bajo, Mbay dan Ende.

Alasan pengembangan produk lokal oleh kelompok tersebut lantaran wilayah Nageoga cukup berpotensi menghasilkan pangan lokal.

“Kami melihat peluang ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Banyak hasil kebun yang dijual secara gelondongan ke pasar tapi harganya rendah. Saya kira ini adalah masalah,” ucap dia.

Meskipun begitu, produk lokal kerupuk dan keripik Maralelik belum diproduksi dalam jumlah besar lantaran kurang adanya dukungan peralatan seperti mesin giling basah, mesin pemotong kerupuk, dan mesin pengering minyak.

Kelompok tersebut sudah mengajukan peralatan tersebut ke pemerintah melalui Dekranasda Nagekeo dan Dekranasda NTT.

“Proposal kami dari tahun 2021, tapi belum realisasi,” kata Marselinus.

Di samping menunggu pengadaan peralatan pendukung, kelompok itu sedang memikirkan rumah produksi yang standar. Dengan rumah produksi yang layak serta didukung dengan peralatan yang cukup maka produktivitas produk lokal kerupuk dan keripik dapat dikembangkan berskala besar.

“Kan nanti pemasaran semua lewat e-katalog pemerintah. Kami lagi berupaya untuk tingkatkan jumlah produksi kerupuk dan keripik. Kekhawatiran kami lewat e-katalog kalau permintaan banyak kami bisa kewalahan nanti,” kata Marselinus menandaskan.

Dinkes Sikka Catat 95 Kasus DBD, 33 Orang Masih Jalani Perawatan

Maumere, Ekorantt.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mencatat bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 95 kasus per 30 Januari 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, dari 95 kasus DBD, sebanyak 62 orang dinyatakan sembuh dan sisanya 33 orang masih menjalani perawatan.

“Pasien yang masih dalam proses perawatan sebanyak 33 orang, yang terdiri dari 29 kasus dirawat di RSUD dr. TC Hilers Maumere dan empat kasus di RSU St. Gabriel Kewapante,” ujar Herlemus kepada Ekora NTT pada Senin, 30 Januari 2023.

Dokter Spesialis Anak, Mario B. Nara bilang, khusus di RSUD TC. Hillers, ada 25 anak dan empat orang dewasa yang sedang dirawat.

Diakuinya, kasus DBD pada Januari 2023 meningkat bila dibandingkan dengan Desember 2022. Pasalnya, ada lima sampai enam anak yang masuk rumah sakit setiap harinya.

Mario berpesan kepada orangtua untuk memperhatikan kesahatan anak di tengah cuaca seperti sekarang. Orangtua mesti memperhatikan gejala DBD pada anak.

“Bila anak mengalami deman 2-5 hari disertai nyeri kepala, nyeri badan, mual muntah atau ada mimisan, gusi berdarah dan bintik merah di kulit, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan fisik,” tuturnya.

Herlemus juga memaparkan angka kasus DBD beberapa tahun terakhir. Pada 2019, DBD mencapai 620 kasus, kemudian meningkat menjadi 1.816 kasus pada 2020.

Kasus DBD turun pada tahun berikutnya menjadi 183 kasus dan meningkat lagi pada 2022 menjadi 466 kasus.

Herlemus pun menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan membasmi sarang nyamuk, menguburkan barang bekas, dan menguras penampungan air.

“Dinas Kesehatan melalui Puskesmas terdekat tengah melakukan edukasi, sosialisasi, dan fogging untuk memberantas penyebaran kasus DBD di Kabupaten Sikka,” jelasnya.

“Hingga saat ini fogging telah dilakukan di empat titik yaitu, Kelurahan Kota Uneng dua lokasi, Desa Tanaduen, dan Desa Nele Wutung,” ungkapnya.

Nivan Gomez

BPJS Berhasil Ciptakan Ekosistem JKN yang Kuat

0

Jakarta Ekorantt.com – BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah merevolusi sistem layanan kesehatan Indonesia selama hampir 10 tahun berjalan.

BPJS Kesehatan berhasil menciptakan ekosistem JKN yang kuat dan saling bergantung satu sama lain dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) bagi penduduk Indonesia.

“Hampir satu dekade, program JKN telah berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar dan mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat,” jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam Diskusi Publik Menuju 10 Tahun BPJS di Jakarta dan ditayangkan secara virtual di semua kantor cabang di seluruh Indonesia, Senin, 30 Januari 2023.

Menurutnya, banyak negara sangat tertarik kepada BPJS Kesehatan sebagai sebuah program gotong royong berkonsep single payer. Ini sulit ditemukan di negara-negara lain.

“Jika dibandingkan negara-negara lain yang butuh belasan hingga ratusan tahun untuk mencapai UHC, progres di Indonesia ini terbilang luar biasa pesat,” sambungnya.

Ghufron memaparkan, kepesertaan JKN melonjak pesat dari 133,4 juta jiwa pada tahun 2014 menjadi 248,7 juta jiwa pada 2022. Artinya, saat ini lebih dari 90% penduduk Indonesia telah terjamin Program JKN.

Khusus untuk peserta JKN dari segmen non Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang mencakup Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan Bukan Pekerja, pada tahun 2014 berjumlah 38,2 juta jiwa. Tahun 2022, angka tersebut naik tajam menjadi 96,9 juta jiwa.

Dalam kurun waktu hampir 10 tahun, penerimaan iuran JKN juga mengalami peningkatan menjadi lebih dari Rp100 triliun, dari tahun 2014 sebesar Rp40,7 triliun menjadi Rp144 triliun pada tahun 2022 (unaudited).

Ghufron mengungkapkan bahwa di masa-masa awal beroperasi, BPJS Kesehatan sempat mengalami defisit. Berbagai upaya pun dilakukan hingga Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan berangsur membaik, bahkan kini dalam kondisi amat sehat.

Kesehatan keuangan DJS per 31 Desember 2022 tercatat sebesar 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan, sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saat ini tidak ada lagi istilah gagal bayar rumah sakit. Bahkan kami bisa membayar sebagian biaya klaim rumah sakit sebelum diverifikasi untuk menjaga cashflow, sehingga rumah sakit bisa optimal melayani pasien JKN. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah kami. Bahkan, pemerintah juga sudah menaikkan tarif pembayaran layanan kesehatan di Puskesmas dan di rumah sakit untuk memotivasi fasilitas kesehatan meningkatkan mutu pelayanannya,” tutur Ghufron.

Dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan pun turut meningkat. Dari 92,3 juta pemanfaatan pada tahun 2014, menjadi 502,8 juta pemanfaatan pada tahun 2022.

Di sisi lain, BPJS Kesehatan juga giat mengusung program promotif preventif, termasuk melalui skrining kesehatan.

Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari penyakit tertentu. Tahun 2022, tercatat sebanyak 15,2 juta peserta JKN telah memanfaatkan layanan skrining BPJS Kesehatan, mulai dari skrining riwayat kesehatan, skrining diabetes melitus, skrining kanker serviks, dan skrining payudara.

“Faktanya, bukan orang kaya yang paling banyak menggunakan BPJS Kesehatan. Justru, yang paling banyak memanfaatkan BPJS Kesehatan dengan biaya terbesar adalah kelompok PBI,” jelas Ghufron.

Tercatat jumlah kasus pemanfaatannya lebih dari 31 juta kasus dengan biaya lebih dari Rp27,5 triliun. Sementara, penyakit dengan biaya terbesar yang paling banyak dimanfaatkan oleh PBI adalah penyakit jantung, yaitu sebesar 4,2 juta kasus dengan biaya Rp3,2 triliun.

“Sebagai single payer institution, kemandirian lembaga BPJS Kesehatan perlu dijaga bersama, agar terhindar dari intervensi manapun supaya hal-hal baik yang sudah dirasakan manfaatnya bagi Indonesia ini, bisa terus berkelanjutan,” tegasnya.

Butuh Peningkatan

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan bahwa meski penyelenggaraan Program JKN saat ini sudah mengalami banyak perbaikan di berbagai aspek, tetap ada sejumlah hal yang perlu ditingkatkan. Mulai dari isu kepesertaan, mutu layanan kesehatan, efektivitas pembiayaan, hingga soal pembiayaan.

“Dari aspek kepesertaan, ada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dipakai seluruh kementerian/lembaga untuk menentukan semua jenis bantuan sosial di negeri ini. Dampak DTKS ini besar sekali bagi masyarakat, sehingga perlu dukungan BPJS Kesehatan agar kepesertaan PBI benarbenar menjangkau orang yang benar-benar membutuhkan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan Program JKN ke depan, yaitu terkait peningkatan kualitas pelayanan, memastikan iuran terjangkau, dan upaya mewujudkan UHC.

“Program JKN menjadi wujud konkret transformasi pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh masyarakat. Yang diperlukan masyarakat saat ini adalah standarisasi pelayanan kesehatan, bukan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Kemudian dengan naiknya tarif pelayanan kesehatan, maka fasilitas kesehatan wajib meningkatkan mutu pelayanannya,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.

Acara tersebut juga dihadiri narasumber lainnya seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa; Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo; Direktur Eksekutif Segara Research,s Piter Abdullah; Koordinator Advokasi Jaminan Sosial BPJS Watch, Timbul Siregar; Pengamat Jaminan Sosial, Chazali Situmorang; dan Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yuli Farianti dengan moderator Cha Cha Anisa.