Larantuka, Ekorantt.com – Pasca bentrok antara Desa Wewit dan Desa Nuba Lema 2, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur (NTT), tokoh-tokoh masyarakat di kedua desa ini bersepakat untuk berdamai.
Hal ini disampaikan Kapolres Flores Timur, AKBP. Deni Abraham saat ditemui Ekora NTT di pos penjagaan perbatasan kedua desa yang bertikai, Jumad (7/6) Sore.
Kapolres Deni Abraham mengatakan, usai pemakaman jenasah korban, pihak keamanan langsung membuat pendekatan dengan tokoh masyarakat di kedua desa.
Tokoh masyarakat, kata Kapolres Deni Abraham, keduanya sama-sama menginginkan lebih cepat perdamaian.
“Setelah upacara pemakaman tim keamanan membuat pendekatan dengan tokoh masyarakat di desa Nuba Lema dua dan desa Wewit. Tokoh Masyarakat dari kedua desa yakni tokoh agama, tokoh adat, dan orang tua berkehendak untuk lebih cepat melakukan perdamaian,” jelasnya.
Dikatakan Kapolres Deni, kedua belah pihak menginginkan upaya damai. Namun secara etika dan adat di wilayah kedua desa bahwa upaya mediasi perdamaian kedua desa yang bersengketa ini akan dilakukan pada hari setelah doa malam ketiga.
“Secara etika dan secara adat wilayah kedua desa disini bahwa mediasi itu akan dilaksanakan setelah doa tiga hari setelah pemakaman. Sehingga kami menunggu etika adat dari kedua desa, nanti setelah tiga hari baru akan kita pertemukan untuk memediasi bagaimana solusi untuk perdamaian dari kedua desa,” jelas Kapolres Deni
Pada hari kedua pengamanan, sambungnya, pola pengamanan dirubah dengan sistem patroli Bahbimkabtibnas dan Patroli Kampung.
Sistem patroli pengamanan ini dengan menyisir ke dua wilayah desa yang bersengketa.
”Jadi kita dibackup bantuan pasukan Brimob dari Maumere, jumlah personil keamanan sekarang berjumlah 150 personil. Sambil bersiaga dengan pola penyekatan di pos pengamanan perbatasan, anggota ada yang patroli menyisir ke desa Wewit dan ada yang patroli menyisir ke desa Nuba Lema 2. Sistem patrolinya dengan sistem Bahbimkabtibnas dan sistem patroli kampung,” jelas Kapolres Deni.
Dari hasil patroli diketahui warga kedua desa sudah mulai beraktivitas seperti biasa.
“Masyarakat yang tadinya berkumpul di suatu tempat untuk bersiaga, saat ini warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa,” tutur Kapolres Deni.
Pantauan Ekora NTT, Jumat (7/6) sore, warga dua desa yang bertikai sudah mulai beraktivitas seperti biasa saling berkunjung ke rumah kerabat, mencuci pakaian, dan berdoa di Masjid.