Maumere, Ekorantt.com – Lokasi perempatan Jalan Kimang Buleng, persis di samping SMPK Frater Maumere, sangat rawan kecelakaan. Perempatan ini menjadi jalan utama menuju ke lima sekolah, yaitu SMPK Frater, SMAK Frater, Seminari Bunda Segala Bangsa, SMPK Bina Wirawan, dan SDI St. Yosef Maumere.
Jalur perempatan ini semrawut terutama di pagi hari. Kendaraan mobil dan motor dari berbagai arah menumpuk apalagi saat jam masuk dan pulang sekolah. Tidak adanya petugas pengatur maupun traffic light atau lampu lalu lintas di titik ini membuat pengendara mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi.
Berdasarkan pantauan Ekora NTT dalam beberapa pekan terakhir, pagi hari pukul 06.30, di perempatan ini para pengendara saling silang kendaraan hingga menyebabkan kemacetan. Pengendara membunyikan klakson untuk duluan melintasi jalur tersebut. Selain memperlambat para siswa yang akan masuk sekolah, hal ini tentu mengurangi keamanan bagi para pengendara maupun pejalan kaki yang melintas.
Menurut Sius, salah satu orangtua siswa SMPK Frater Maumere, hampir setiap pagi dia melintasi perempatan ini untuk mengantar sang putri ke sekolah dengan motor. Dan saat jam masuk sekolah, pengendara maupun pejalan kaki, mulai saling kewalahan.
“Semua mau duluan, tidak mau anak terlambat, tambah tidak ada lampu lalu lintas begini, parah,” keluhnya.
Namun, persoalannya bukan hanya pada pagi hari saja. Ketika siang hari saat jalur sepi, kecelakaan juga kerap terjadi. Biasanya karena pengendera keenakkan melihat jalanan sepi sehingga tancap gas begitu saja tanpa menyadari kalau dari arah bersilangan muncul kendaraan lain.
Idealnya, kesemrawutan ataupun kecelakaan di lokasi perempatan itu dapat ditangani. Tentu saja dengan mematuhi peraturan dan rambu lalu lintas. Namun, apa jadinya jika di tempat seramai dan serawan ini tidak terdapat fasilitas pengamanan ataupun petugas keamanan yang berfungsi untuk mengatur jalannya lalu lintas?
Aty