Warga Kecewa, Proyek Penyulingan Air Laut 14 Miliar di Pulau Ende Mubazir

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah pusat tidak tanggung-tanggung mengalokasikan dana senilai 14 miliar rupiah untuk pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Ende, Kabupaten Ende pada tahun 2015 silam.

Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini ibarat pemuas dahaga bagi masyarakat Pulau Ende yang sudah bertahun-tahun merindukan air bersih.

Nahasnya, SWRO ini hanya beroperasi satu tahun. Setelahnya mubazir.

Mubazirnya mesin penyulingan air laut tentu saja bikin masyarakat Pulau Ende kecewa. Harapan akan air bersih sirna kembali menguap begitu saja.

“Kami sudah lama sekali butuh air bersih. Kami sudah senang dengan hadirnya proyek penyulingan air. Ya, om bisa lihat kan. Kami dibuat sedih,” tutur  warga Pulau Ende, Ibrahim Waja Uje.   

Hasan mengakui pada awalnya mereka membayar 500 ribu rupiah untuk biaya sambungan rumah. Namun hanya satu tahun berjalan air sudah tidak keluar.

Hal yang sama dituturkan warga Pulau Ende lainnya, Hasan Runu. Ia tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya dengan proyek mangkrak ini.

“Kami ini orang kecil. Kami minta pemerintah bisa atasi masalah kami ini,” tuturnya polos. 

Gedung SWRO Pulau Ende (Foto: Ansel Kaise)

Hanya satu tahun beroperasi, alat penyulingan air lalut menjadi air tawar tidak lagi beroperasi karena rusak. Tidak hanya alat penyulingan, beberapa sambungan rumah dan instalasi perpipaan sudah tidak berfungsi bahkan karat. Diperkirakan aksesoris instalasi perpipaan ini tidak bisa digunakan lagi.

“Dulu awalnya macet karena listrik. Genset juga rusak. Komponen yang ada juga rusak di membran. Macetnya setelah digunakan satu tahun,” ungkap Dul, operator yang ditemui di kantor SWRO di Desa Rendo Rate Rua, Pulau Ende, Rabu (16/10/2019).

Mesin SWRO (Foto: Ansel Kaise)

“Ini bisa operasi lagi. Dulu itu awalnya 1 detik bisa dapat 5 liter. Setelah 1 membranya rusak hanya bisa hasilkan 2 liter. Tapi sekarang sudah tidak bisa operasi kalau pasang surut,” tambahnya.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, sejak dibangun, proyek ini belum diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Ende karena sedang dalam tahap optimalisasi atau pemeliharaan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA