Mbay, Ekorantt.com – Pertengahan tahun 2018, Mustafa mulai merintis kedai kopinya di Kelurahan Natanage Timur, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saat ditemui EKORA NTT, Mustafa tampak asyik meracik kopi untuk memenuhi permintaan pelanggan di kedai kopi tersebut.
Mustafa bercerita, keinginannya mengembangkan usaha kedai kopi tumbuh saat dirinya memilih berhenti bekerja pada salah satu instasi swasta di Kota Mbay.
“Sebenarnya, ini hobi, Mas. Dari hobi, saya coba mengembangkan menjadi bisnis yang bisa memberi keuntungan untuk saya sehingga bisa mendapatkan uang,” ujar Mustafa.
Selain karena semangat dan hobi, Mustafa melihat peluang bisnis dalam usaha kedai kopi di tempat tersebut.
Ia pun nekat mendirikan kedai kopi.
“Memang awal-awal sepi, Mas. Orang di sini belum terbiasa minum kopi di kedai kopi. Saya juga mau mengubah gaya orang yang selama ini hanya minum kopi di rumah. Ketika ada kedai, mereka bisa pindah disini,” ujarnya.
Mustafa menggunakan kopi unggul dari Kabupaten Ngada dan Manggarai.
Kopi tersebut kemudian diracik sesuai permintaan pelanggan.
Pria asal Surabaya, Jawa Timur ini mengaku, dengan membangun usaha kedai kopi tersebut, ia bisa mendapatkan omzet sampai jutaan rupiah per/bulan.
Mustafa enggan mengungkapkan penghasilan bersih per/bulan.
Akan tetapi, dia mengungkapkan, dalam sebulan, ia bisa meraup untung di atas satu juta rupiah.
Di saat kedai kopinya sepi, Mustafa menyempatkan diri berbagi ilmu cara meracik kopi dengan berbagai rasa kepada sejumlah pemuda di wilayah tersebut.
“Saya juga sering mengajar kawan-kawan muda untuk buat kopi. Bahkan, ada beberapa kawan tanya ke saya, Mas tidak takut kalau ada saingan?” ujarnya.
Kedai kopi yang diberi nama R-Musth tersebut dibuka pada pukul 09.00 sampai pukul 00.00 WITA.
Sajian utamanya adalah kopi berbagai jenis rasa mulai dari cappucino, latte dan moccacino, americano dan lain-lain.
Belmin Radho