Mbay, Ekorantt.com – Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja melakukan panen perdana jagung di Kelompok Tani (Poktan) Sumber Hidup I di sekunder I irigasi di Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nageko.
Hadir pada kegiatan itu Dandim 1625/Ngada Lektol Inf I Made Putra Suartawan, Perwira Penghubung Mayor Linus Lowa, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Oliva Monika Mogi, para Babinsa dan Pegawai Penyuluh Pertanian Kabupaten Nagekeo (PPL).
Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Oliva Monika Mogi dalam laporannya mengatakan, tujuan program penanaman jagung adalah memperbaiki fisik, kimia, dan biologi tanah, memutus siklus hidup hama dan penyakit yang sudah berada pada tingkat akut, memmbentuk crom bisnis jagung Nagekeo, meningkatkan kebersihan lingkungan sawah Mbay menuju tanam sawah sebagai geopark, dan mengubah pola pikir petani dari petani monokultur yang sudah dihidupi selama 48 tahun.
“Program penanaman jagung ini berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Pola Tanam, Kalender Tanam, dan Sanitasi di Daerah Irigasi Kabupaten Nagekeo Tahun 2019,” katanya.
Menurut Oliva, luas irigasi sekunder I adalah 1.300,32 Ha.
Luas lahan yang layak ditanami jagung 754,36 Ha, sedangkan luas lahan yang tidak layak ditanami jagung 545,96 Ha.
Disebut tidak layak karena lahan tersebut merupakan daerah genangan, tanah tinggi, dan tanah salinitas.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja mengatakan, Pemerintah Nagekeo berkomitmen menyukseskan program 1.000 Ha jagung.
Program itu akan dilaksanakan di seluruh desa di Kabupen Nagekeo.
“Komitmen kita 1.000 Ha jagung. Kalau hasilnya kurang, berarti pemalas. Pemerintah sudah siap lengkap. Fasilitas tinggal dimanfaatkan oleh petani. Kalau pemalas, maka tidak dapat apa-apa,” ujarnya.
Menurut Marianus, kegagalan pasti ada dalam usaha dan proses tanam jagung.
Dirinya berharap agar para petani terus membangun komunikasi dengan penyuluh pertanian di wilayah tersebut.
“Kita harus berterimah kasih kepadaa leluhur karena atas perjuangan dan kerja keras mereka di masa lalu sehingga hari ini kita bisa berada di sini dan menikmati semua perjuangannya,” ujar Wabup Marianus.
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Odirikus Goa Owa berharap, program 1.000 Ha jagung diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat Kabupaten Nagekeo.
Menurut Odirikus, pemerintah harus transparan mengevaluasi program tersebut.
Dengan demikian, masyarakat bisa tahu penyebab kegagalan program.
“Kita minta pemerintah untuk bisa melakukan evaluasi soal program ini. Karena dari infromasi yang kita dapat, ada yang berhasil dan ada yang tidak sehingga ke depan perlu ada evaluasi,” ujarnya.
Belmin Radho