Ende, Ekorantt.com – Keluarga menangis sejadi-jadinya saat jasad Almarhum Ansel Wora dikeluarkan dari liang kuburnya untuk diautopsi tim dokter forensik dari Mabes Polri bersama tim Inafis Polres Ende di Pemakaman Katolik Onekore, Kelurahan Paupire, Kota Ende, Rabu (27/11/2019).
Tangis istri Almarhum Ansel Wora, Margaretha Yeni Suwo dan keluarga besar tak bisa dibendung. Mereka menangis sedih sembari meneriaki nama Almarhum.
Kesedihan keluarga sangat beralasan mengingat sejak kematian tidak wajar Almarhum Ansel Wora pada 31 Oktober 2019 lalu, polisi belum menemukan penyebabnya.
Kakak kandung Almarhum Ansel Wora, Hendrik Seni, sebelum menyerahkan jenazah korban kepada polisi untuk diautopsi mengatakan, dengan berat hati keluarga menyetujui perihal autopsi korban.
Namun, kata Hendrik, untuk kepentingan penyidikan dan kemanusiaan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk proses autopsi.
“Semoga dengan autopsi jasad adik kami ini, polisi dapat membuat terang benderang penyebab kematian adik kami yang dinilai keluarga tidak wajar. Adik kami ke pulau Ende dalam keadaan sehat namun pulang sudah tidak bernyawa,” tutur Hendrik.
Ia juga meminta agar polisi dan tim forensik mampu menemukan penyebab yang sebenarnya dari kematian adiknya tersebut.
Proses autopsi diawali dengan seremonial adat. Pihak keluarga menyembelih hewan korban (babi) sebelum kubur dibongkar untuk selanjutnya diautopsi.
Disaksikan wartawan, puluhan Aparat Kepolisian Resort Ende, dan pihak keluarga, kubur Almarhum Ansel Wora dibongkar sejak pukul 14.00 WITA.
Tim dokter Forensik Mabes Polri tiba di lokasi pada pukul 16.30 WITA. Tim yang terdiri dari tiga orang itu mulai melakukan autopsi selama kurang lebih 2 Jam hingga berakhir pukul 19.00 WITA.
Amatan wartawan Ekora NTT pelaksanan autopsi disaksikan langsung Kapolres Ende AKBP Ahmad Muzayin, Wakapolres Ende Kompol Dance Elias Day, Kasat Reskrim Polres Ende AKP Laurensius, Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso, beberapa Anggota DPRD Ende, keluarga, dan Rohaniwan Katolik.