Maumere, Ekorantt.com – Tantangan utama percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah masih kurang optimalnya akses terhadap pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas, terbatasnya sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan calon bayi, dan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.
Diperkirakan 15 persen kehamilan dan persalinan akan mengalami komplikasi.
Berdasarkan capaian kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, terdapat 20,9 persen (969 ibu hamil) dari sasaran 4629 ibu hamil mengalami komplikasi selama kehamilan sampai periode Oktober 2019.
11 kasus komplikasi mengancam jiwa, 958 kasus dapat dicegah dan ditangani karena segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan melalui rujukan.
Masih banyak Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pertama kali tidak pada trisemester 1. Banyak juga dari mereka yang tidak meneruskan kunjungan pemeriksaan secara rutin pada fasilitas kesehatan.
Menindaklanjuti hal ini, Kementrian Kesehatan melakukan pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Program ini merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh bidan desa, suami dan keluarga, serta masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
Fokus dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi adalah pemasangan stiker pada setiap rumah yang ada ibu hamil.
Selain stiker P4K, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka akan memberikan tiga bendera berwarna merah, kuning, dan hijau yang masing-masing memberi warna kondisi keadaan ibu hamil. Warna hijau untuk kehamilan normal, kuning untuk kehamilan beresiko, dan merah untuk kehamilan beresiko tinggi.
Pemasangan stiker dan bendera ibu hamil sedapat mungkin dipasang di seluruh desa pada wilayah kerja 25 Puskesmas dengan cara mengunjungi seluruh rumah ibu hamil yang didata oleh bidan desa.
Menurut Martina Pali Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat, pemasangan bendera dan stiker ini mengupayakan dukungan sosial dari tetangga atau warga sekitar rumah ibu hamil,
“Harapannya semua pihak terlibat dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi di kabupaten Sikka,” ucapnya.
Ia juga mengharapkan, Sikka nol kematian Ibu dan bayi bisa segera tercapai sebelum 2022.
Aty Kartikawati