Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Desa Wologai Timur Kecamatan Lepembusu Kelisoke Kabupaten Ende menyelenggarakan penguatan kapasitas kader Karang Taruna Oto Leke di desanya.
Penguatan kapasitas dilakukan lewat penataan manajemen organisasi dan praktek lapangan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan memperkuat organisasi karang taruna dalam pembangunan desa.
Biaya kegiatan tersebut bersumber dari dana desa yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2019.
Kepala Desa Wologai Timur Aprianus H. Mbusu kepada Ekora NTT menjelaskan, perhatian terhadap generasi muda sangat penting untuk mendorong partisipasinya dalam membangun desa.
Menurutnya, karang taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan, dan kesenian.
“Kita beri pelatihan agar anak muda di desa dapat memahami manajemen organisasi dan kecintaan terhadap desa. Kita berharap dengan pelatihan tersebut dapat memacu kreativitas orang muda untuk berusaha dan berimovasi,” beber Aprianus.
Pelatihan Karang Taruna Oto Leke digelar pada Rabu (22/10/2020) di kantor desa Wologai Timur dengan menghadirkan nara sumber dari Dinas Sosial Kabupaten Ende dan Pemerintah Kecamatan Lepembusu Kelisoke.
Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten Ende Dikson Amtiran dalam materinya tentang manajemen organisasi dan peran kaum muda dalam pemberdayaan desa.
Pemuda, menurut Amtiran, adalah segmen penting dalam menggerakan potensi melalui kreativitas usaha ekonomi di desa.
Dana desa yang dikucurkan ke desa, menurutnya, selain membangun infrastruktur juga mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan di desa.
Ketua Karang Taruna Oto Leke desa Wologai Timur Romanus Setu, usai pelatihan menyampaikan komitmennya untuk menerapkan manajemen organisasi dengan membangun kerja sama tim.
“Kami berterima kasih kepada Pemdes Wologai Timur yang mendukung aktivitas karang taruna di desa. Tentu ini menjadi modal bagi kami orang muda untuk mengembangkan potensi diri dalam organisasi,” tandas Romanus.