Bajawa, Ekorantt.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ngada sedang melakukan sejumlah persiapan jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngada pada Pilkada serentak tahun 2020.
Selain Kabupaten Ngada, 8 kabupaten/kota di NTT juga menyelenggarakan Pilkada yakni Belu, Malaka, TTU, Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Sumba Timur, dan Sumba Barat.
Khusus di Ngada, pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati mulai memperkenalkan diri kepada publik, baik melalui tatap muka, baliho maupun sosialisasi di dunia maya.
Beberapa bakal calon mendekati Partai Politik (Parpol) untuk bertarung lewat jalur Parpol. Ada juga yang nekat berkompetisi lewat jalur perseorangan.
Dua pasangan bakal calon diperkirakan akan memilih jalur perseorangan dalam hajatan lima tahunan ini .
“Yang sering berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pihak KPUD Ngada ada dua pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yaitu Paket DOA (Dorothea Dhone dan Arnoldus Keli Nani) dan Paket Firman (Fridus Muga dan Herman Say),” ujar Divisi Teknis KPUD Ngada, Aloysius Raubata.
Menurutnya, sejak 19 Februari hingga 23 Februari, bakal pasangan calon perseorangan wajib memasukkan syarat dukungan tahap pertama untuk bisa mendaftarkan diri pada Pilkada serentak tahun 2020.
“Setiap pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Ngada wakil mengumpulkan syarat dukungan sebanyak 10.743 data dukungan,” ujar Aloysius.
Dikatakannya, usai mengumpulkan syarat data dukungan, pihak KPUD Ngada akan melakukan verifikasi faktual data dukungan dengan mendatangi langsung para pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari rumah ke rumah.
Menurutnya, jika tidak memenuhi target yang ditentukan KPUD, maka pasangan calon tersebut wajib memenuhi kekurangan dengan memasukkan dua kali dari data dukungan yang kurang.
“Misalkan kurang 1.000, berarti wajib memenuhi 2.000 data dukungan dan jika tidak berarti stop dan tidak bisa mendaftakan diri bersama pasangan yang diusung Parpol,” kata Aloysius.
Belmin Radho