Borong, Ekorantt.com – Sebanyak 304 hektar lahan jagung di Kabupaten Manggarai Timur terserang hama ulat grayak awal tahun 2020. Hama ini juga diprediksi akan menyerang 1.578,75 hektar lahan jagung lainnya.
Ulat grayak menyerang tanaman jagung di tiga kecamatan, yakni Borong 115 hektare dari 1028 hektare, Rana Mese 97 Hektare dari 722,75 hektare, dan Kota Komba 92 hektare dari 1808 hektare lahan jagung.
“Untuk enam kecamatan lainnya belum terdeteksi adanya serangan hama ulat grayak ini,” kata Koordinator POPT-PHP Kabupaten Manggarai Timur, Arnoldus Molo kepala EKORA NTT, Rabu, 19 Februari 2020.
Menurut Molo, intensitas serangan (derajat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh Organisme Pengganggu Tanaman) dan populasi hama tersebut berbeda-beda di setiap kecamatan.
Di Kecamatan Borong, kata dia, intensitas serangannya mencapai 45,5 persen, dengan populasi 10-11 ekor/rumpun. Lalu, di Kecamatan Rana Mese, intensitas serangan 42,27 persen, dengan populasi 9-12 ekor/rumpun. Khusus di Kecamatan Kota Komba, intensitas serangan Ulat Grayak 39,5 persen, dengan populasi 8-11 ekor/rumpun.
Molo menyebut, selain serangan ulat grayak, sebanyak 112,5 Ha lahan jagung di Kota Komba juga diserang hama belalang kembara.
Dari jumlah tersebut, kata dia, ada 20 hektare lahan jagung di kecamatan Kota Komba mengalami puso atau tidak bisa panen (gagal total) akibat hama belalang kembara.
Menurutnya, 1 hektare lahan jagung menghasilkan 3 ton jagung pipil kering. Jadi, dari 20 hektare lahan yang ada, petani kehilangan 60 ton jagung pipil kering pada tahun ini.
Jika dikonversikan ke nilai rupiah, petani di Kota Komba mengalami kerugian Rp240.000.000, dengan asumsi, 1 kg jagung pipil kering itu dibandrol dengan harga Rp4.000/kg.
Molo mengatakan, untuk hama ulat grayak, pihaknya telah melakukan tindakan pengendalian dengan cara pengaplikasian 125 liter insektisida jenis decis dan confidor yang dibantu dari APBD 1 Provinsi NTT.
Kisaran umur tanaman jagung yang berpotensi terserang ulat grayak dan belalang kembara, jelas Molo, yakni 10-60 hari.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar para petani jagung di Manggarai Timur segera melaporkan kepada pihaknya, apabila ada indikasi serangan hama pada tanaman mereka.
Ambrosius Adir