Ruteng, Ekorantt.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Manggarai (PMM) melakukan aksi demonstrasi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manggarai, Jumat (21/2/2020).
Sebanyak enam mahasiswa yang bergabung dalam gerakan tersebut mendatangi kantor Disdukcapil dengan berjalan kaki. Hujan deras yang mengguyur Kota Ruteng tak membuat semangat mereka kendur.
Mereka mencium ada indikasi pemungutan liar (Pungli) yang dilakukan Dinas Dukcapil saat masyarakat membuat surat keterangan penduduk.
Fazrin Abubakar, koordinator aksi menuturkan, aski dilakukan sebagai respons atas dugaan pungutan liar yang terjadi di Disdukcapil Manggarai.
“Aksi ini kami lakukan berdasarkan laporan masyarakat dan hasil investigasi,” katanya.
Fazrin juga menjelaskan, merujuk pada UU Administrasi Kependudukan, setiap masyarakat yang mengurus surat keterangan kependudukan tidak dipungut biaya apapun.
“Itu jelas. Kami minta agar oknum yang diduga melakukan Pungli itu harus ditindak tegas,” tandasnya.
Pantauan Ekora NTT, setelah berorasi sekitar 30 menit, mereka langsung masuk ke dalam ruangan untuk beraudiens dengan Kepala Dinas Dukcapil Manggarai, Aleksius Mahu.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Aleksius mengaku akan menindaklanjutinya. Pihaknya akan menindak tegas apabila bawahannya terbukti melakukan Pungli.
“Apabila masih ada kejadian yang sama, saya akan siap mengundurkan diri. Karena ini bagian dari tanggung jawab saya,” tutupnya.
Adeputra Moses
