Lewoleba, Ekorantt.com – Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur meneken SK bagi 20 perawat outsourcing yang direkrut Pemkab Lembata untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.
Menurut Sunur, langkah ini penting mengingat jumlah petugas medis yang ada di Kabupaten Lembata masih terbilang terbatas sehingga pemerintah daerah mengambil kebijakan dimaksud demi misi kemanusiaan.
Kepada para awak media dalam jumpa pers di Kuma Resort-Waijarang, Lembata, Kamis (2/4/2020), Sunur menjelaskan, ada 25 orang perawat yang melamar namun diterima hanya 20 orang saja.
“20 orang yang dipilih tersebut karena memiliki STR dan kualifikasi pendidikan yang berpengalaman,” demikian tegas Sunur.
Bupati Sunur juga mengatakan, para perawat tersebut sudah bekerja mulai 1 April 2020 dan bertugas membantu pemerintah daerah dalam menangani Covid-19.
“Mereka bekerja di bawah pengawasan Dinas Kesehatan, di BKO RSUD Lewoleba dan juga ditempatkan di Posko Pemantauan dan Penanganan Covid-19 Pelabuhan Laut Lewoleba. Saya sudah tanda tangan SK mereka dan sudah mulai bertugas per 1 April kemarin,” ungkap Sunur.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday ditemui di kantor Desa Waowala Jumat pagi (3/4/2020) mengatakan, Pemkab Lembata benar-benar bekerja siang malam, mulai dari menyiapkan anggaran, membuat kebijakan, mendatangkan APD dan hal teknis lainnya terkait Covid-19.
Wabup Langoday menambahkan, untuk 20 perawat outsorcing yang sudah ada, perlu bekerja dengan baik dan selalu mengatur ritme pekerjaan sehingga tenaga yang digunakan tidak terkuras habis.
“Ini sebuah misi kemanusiaan sehingga kepada semua orang perlu bekerja sama dengan tetap patuh pada imbauan pemerintah dan SOP yang ada,” demikian kata Langoday.
Dikatakannya, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lembata juga merekrut relawan cegah Covid-19.
Kontributor: Lagamaking