Ende, Ekorantt.com – Ir. Marsel Petu meninggal dunia pada 26 Mei 2019 lalu dalam usia 55 tahun. Setahun setelah kepergian bupati kedelapan Ende ini, gurat kesedihan masih dirasakan keluarga.
Marsel Petu meninggal dunia saat menjalankan tugas sebaga Bupati Ende, beberapa bulan mengarungi periode kedua kepemimpinannya. Masyarakat Kabupaten Ende pun merasa kehilangan seorang figur pemimpin kala itu.
Putra sulung Almarhum Marsel Petu, Charlos Sara Petu merasa kehilangan sosok ayah. Tapi dirinya yakin bahwa sang ayah tetap hadir dalam setiap usaha dan kerjanya, juga keluarga.
Bagi Charlos, Marsel Petu adalah sosok ayah yang hebat, tegas, dan mampu mengangkat harkat dan martabat keluarga. “Keluarga adalah nomor satu untuk bapak,” ujarnya singkat kepada Ekora NTT, 26 Mei lalu.
Ia juga terkenang dengan sosok pemimpin yang ditunjukkan oleh sang ayah. Disadari bahwa kepemimpinan sang ayah tidak lepas dari suka-duka, keberhasilan-kegagalan, maju-mundur. Tapi demikianlah pemimpin, ia juga manusia.
Tidak mengherankan kalau putra sulung Almarhum Marsel Petu ini mengidolakan sosok kepemimpinan sang ayah. Itulah yang ia usahakan untuk ia wujudkan pada masa depan.
“Semangat dan motivasi bapak mengalir ke saya,” kata Charlos penuh keteguhan.
Walau sosok ayah telah tiada, tapi semangat pengadian dan jiwa kepemimpinannya menjadi inspirasi bagi Charlos.
“Bapak sudah bahagia. Sekarang saatnya sebagai anak, saya harus berkarya dan merajut langkah agar bapak bisa tersenyum menyaksikan kami anak-anaknya bisa kuat dan ikut membangun daerah dengan potensi yang kami miliki,” pungkas Charlos.