Lewoleba, Ekorantt.com – SMP Negeri 1 Nubatukan (Spensa Nubatukan) merupakan sekolah negeri tertua di Kabupaten Lembata. Saat ini, sekolah yang letaknya di pusat Kota Lewoleba, tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta ini memiliki kurang lebih 743 peserta didik dan 86 tenaga pendidik dan kependidikan.
Sebagai salah satu sekolah rujukan jenjang SMP di Kabupaten Lembata, tentu banyak hal yang bisa dicontohi atau dijadikan rujukan dari lembaga pendidikan ini.
Terkait Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, tentang kebijakan belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19, Spensa Nubatukan jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri.
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Nubatukan, Melkior Muda Making, selama proses belajar dari rumah saja, para siswa dan segenap pendidik tidak merasa kesulitan karena Spensa Nubatukan sudah terbiasa mempraktikkan sistem pembelajaran digital.
Beberapa inovasi serta strategi dari Spensa Nubatukan itu antara lain; Saturday Digital Literacy, Library Support, School WAG, Classroom WAG, dan Subject WAG.
Pertama, program literasi digital pada hari Sabtu ternyata sangat bermanfaat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Para siswa sangat terbantu dengan semua ilmu pengetahuan terkait digitalisasi dan pemanfaatannya.
Mereka mudah dan telah terbiasa mengakses segala informasi melalui media internet dari rumah, guna menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.
Kedua, dukungan dari perpustakaan sekolah sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19. Hal ini telah dipikirkan dan diprediksikan secara baik oleh manajemen Spensa Nubatukan.
Sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan ‘merumahkan’ seluruh peserta didik di Kabupaten Lembata, manajemen sekolah melalui unit perpustakaan sekolah telah mengambil langkah preventif yakni memfasilitasi buku-buku mata pelajaran. Langkah ini dilakukan untuk mendukung siswa belajar mandiri di rumah.
Ketiga, komunikasi yang baik akan mengantarkan manusia pada pemahaman tentang hidup yang baik pula. Orang bisa mengetahui kondisi dan situasi di tempat lain, orang bisa waspada, orang bisa menyesuaikan diri dengan keadaan, orang terus merasa diperhatikan dan dicintai, orang terus merasakan adanya kepedulian sosial, hanya dengan komunikasi yang baik, mesrah dan tidak pernah terputuskan.
Bentuk komunikasi di Spensa Nubatukan selama masa pandemi Covid-19 adalah melalui media-media grup seperti grup WA sekolah untuk para guru dan pegawai, media grup WA kelas untuk para wali kelas dan siswanya, dan grup WA mata pelajaran bagi para siswa dan guru mata pelajarannya.
Dengan adanya WA grup sekolah, komunikasi antara kepala sekolah dan guru-guru, kepala sekolah dan pegawai, tidak akan penah terbengkelai. Segala informasi penting dan keputusan-keputusan kepala sekolah dapat diikuti terus melalui media grup ini.
Sementara itu, untuk tetap menjaga kemesraan antara wali kelas dan para siswa dalam satu kelas, WA grup kelas adalah salah satu solusi terbaik. Anak-anak dapat mengakses informasi tentang kelasnya dan sekolahnnya melalui grup ini.
Sedangkan bagaimana sehingga sebuah penugasan yang diberikan oleh guru mata pelajaran bisa sampai ke tangan siswa, salah satu media yang digunakan adalah grup WA mata pelajaran. Para siswa Spensa akan sangat mudah mengakses segala informasi terkait mata pelajaran tertentu langsung kepada guru mata pelajarannya.
Kontributor: Lagamaking