Borong, Ekorantt.com – Sejak pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sudah mulai menyalurkan bantuan sosial dampak Covid-19 bagi mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten itu.
Pemerintah Matim menyalurkan bantuan berupa uang, yakni senilai Rp 1.000.000 per mahasiswa. Uang itu ditransfer langsung ke rekening mahasiswa penerima bantuan.
Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari perhatian pemerintah terhadap mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten itu, selama masa pandemi Covid-19.
“Uang (bantuan) itu dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Ia mengatakan, bantuan bagi mahasiswa tersebut bersumber dari APBD Matim tahun 2020.
Total dana yang disiapkan untuk bantuan sosial mahasiswa, lanjutnya, sebanyak Rp 8 Miliar.
“(Rp 8 Miliar) itu dari belanja modal,” ujarnya.
Ia mengatakan, penerima bantuan tersebut, yakni mahasiswa yang orangtuanya petani.
“Kalau orangtuanya PNS, Pensiunan, TNI, Polri dan Pegawai BUMN atau BUMD, maka anaknya tidak boleh terima (bantuan), karena orangtuanya punya penghasilan tetap tiap bulan,” pungkasnya.
Hingga Jumat (19/6), baru 8 dari total 176 desa dan kelurahan di Matim yang sudah lengkap dan sudah kirim data-data mahasiswa penerima bantuan ke tingkat kabupaten.
Kedelapan desa/ kelurahan itu yakni Desa Balus Permai di Kecamatan Borong; Kelurahan Golo Wangkung di Kecamatan Sambi Rampas; dan Desa Golo Ndari, Compang Welu dan Satar Tersem di Kecamatan Poco Ranaka.
Lalu, Desa Komba, Desa Gunung dan Desa Rana Mbata di Kecamatan Kota Komba.
Bupati Agas meminta kepada pemerintah desa/kelurahan lain di Matim agar secepatnya mengirimkan data-data mahasiswa ke kabupaten.
Banyak Mahasiswa Belum Miliki Rekening
Menanggapi permintaan Bupati Agas, Kepala Desa Watu Lanur, Petrus C. Radison mengatakan kepada Ekora NTT pada Jumat (19/6) sore, bahwa penyebab terlambatnya pengiriman data-data mahasiswa ke kabupaten, yakni banyak mahasiswa yang belum memiliki nomor rekening – salah satu persyaratan penerimaan bantuan.
“Selama ini kami menunggu nomor rekening dari mahasiswa yang berasal dari desa kami, tapi masih banyak juga yang belum kirim ke desa sampai sekarang. Makanya, data-data mahasiswa penerima bantuan, kami belum kirim ke kabupaten,” katanya.
Radison berharap agar Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur memberikan bantuan susulan bagi mahasiswa yang saat ini belum memiliki nomor rekening.
“Mereka (mahasiswa) mau buat rekening, sekarang waktunya sudah mepet,” tutupnya.
AMR