Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo berencana untuk menggunakan pola padat karya dalam pengerjaan dan perbaikan sejumlah saluran irigasi di daerah Mbay.
Pola padat karya tersebut melibat secara langsung para petani dalam proses pengerjaannya.
Demikian disampaikan Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do dalam sambutannya usai memimpin peluncuran padat karya pembangunan saluran irigasi di Kilometer 1 Tengah, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Jumat (19/06/2020).
Dana pembangunan irigasi, jelas Bupati Don, murni berasal dari dana penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Nagekeo, khusus untuk ketahanan pangan selama masa pandemi.
Menurutnya, perbaikan saluran irigasi perlu dilaksanakan agar pengaturan air mudah dikendalikan.
“Air ini harus bisa kita kendalikan. Air harus kita atur kapan datang dan kapan kasih stop. Oleh karena itu insfrastruktur perlu kita ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut Bupati Don, Pemkab Nagekeo melalui dinas teknis akan melakukan perhitungan terkait kebutuhan mulai dari material sampai upah Harian Orang Kerja (HOK).
“Kita uji coba, apakah ke depan kita masih pakai cara ini (padat karya) atau kita kasih ke pemborong. Saya pribadi melihat dengan pola seperti ini hitungan semula dari PU untuk perbaikan semua dalam waktu tiga tahun ke depan hampir 60 miliar. Namun dengan pola padat karya seperti ini, mungkin bisa dengan dana di bawah dari angka tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, telah dialokasikan dana sebesar 7,8 miliar rupiah untuk perbaikan saluran irigasi melalui pola padat karya.
Salah satu petani, Lorens mendukung pola padat karya dalam perbaikan sejumlah saluran di daerah irigasi.
Dirinya berharap, pemerintah harus menjelaskan kepada petani terkait besaran upah Harian Orang Kerja (HOK).
“Kami berharap perlu ada transparansi kepada para petani sehingga petani bisa tahu,” ujarnya.
Belmin Radho