Kupang, Ekorantt.com – Wakil Ketua Komisi I DPRD NTT, Jonas Salean meminta Bakal Calon (Balon) bupati yang maju dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang agar tidak memanfaatkan situasi pagebluk Covid-19 untuk kepentingan politiknya.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD NTT, Jonas Salean di Kupang pekan lalu.
Menurut Jonas, ketika wabah covid-19 melanda daerah ini, sebagian besar perhatian dan anggaran difokuskan untuk menangani Covid-19.
Anggaran yang dialokasikan tidak hanya menangani pasien tapi juga untuk kepentingan lain seperti pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19.
“Balon petahana diingatkan agar tidak memanfaatkan situasi Covid-19 dengan berbagai jenis bantuan untuk kepentingan politiknya pada saat Pilkada 9 Desember mendatang,” kata Jonas.
Politisi Golkar ini menyatakan, walau ada biaya tambahan yang dibutuhkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pengadaan APD, diharapkan agar semua tahapan tetap dijalankan secara maksimal.
Karena itu, menurut Jonas, KPU sembilan Kabupaten penyelenggara Pilkada bersama KPU NTT harus menghitung secara detail total anggaran yang dibutuhkan.
“Saat rapat dengar pendapat dengan KPU NTT, belum disampaikan total anggaran yang dibutuhkan karena penyelengaraan Pilkada menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19,” papar Jonas.
Jonas menyampaikan, KPU NTT juga belum memastikan apakah sembilan kabupaten penyelenggara Pilkada mendapat tambahan dana dari KPU pusat. Memang KPU pusat mendapat alokasi anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, sembilan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada serentak 9 Desember 2020 sebagai berikut Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Sumba Timur, Sumba Barat, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, dan Sabu Raijua.
Kontributor: Patrick Padeng