Maumere, Ekorantt.com – Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga mewajibkan segenap pengurus dan manajemen koperasi di wilayah Kabupaten Sikka untuk membawa tiga ‘Tas’ dalam memasarkan produk yang digarap melalui pengembangan sektor riil.
Tiga ‘Tas’ yang dimaksudkan oleh Wabup Romanus yakni kualiTAS, kuantiTAS dan kontinuiTAS.
Demikian disampaikan Wabup Romanus dalam acara talk show memperingati Hari Koperasi ke-73 dan hari UMKM kelima di Maumere, Rabu (5/8/2020).
Agar produk unggulan Kabupaten Sikka dapat bersaing di pasaran, Wabup Romanus mengingatkan, semua produk yang diolah oleh koperasi harus berkualitas . Barang yang berkualitas tentu akan dicari oleh banyak orang. Sebaliknya, kalau tidak berkualitas pasti akan ditinggalkan konsumen.
Lalu barang dalam jumlah yang terbatas tentu akan ditinggalkan konsumen dan “beralih ke produk yang lain”. Karena itu, jumlah produk harus sesuai dengan permintaan pasar.
“Yang terakhir adalah kontinuitas atau keberlanjutan. Jangan sampai sekali berproduksi sudah itu habis,” jelasnya.
Kepercayaan pasar akan meningkat bila barang yang dipasarkan selalu tersedia dalam kondisi apapun.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Deperindag dan UKM Kabupaten Sikka ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang gerakan ‘Bela Beli Sikka’ yang digagas oleh Pemkab Sikka, di bawah kepemimpinan Robi-Romanus.
Menurut Romanus, ‘Bela Beli Sikka’ harus menjadi komitmen bersama bagi semua pegiat koperasi di Nian Tana Sikka.
(Baca juga: Kembangkan Sektor Riil, Pintu Air Dukung Program Bela Beli Sikka)
“Ini sebagai tindak lanjut kita akan pertemuan pengurus koperasi dengan gubernur NTT di Labuan Bajo Juni 2019 lalu,” tutur Romanus.
Dijelaskan Romanus, dalam pertemuan di Labuan Bajo, Gubernur Viktor Laiskodat mengajak koperasi untuk ikut terlibat dalam menumbuhkan produk unggulan di NTT. Dan masing-masing koperasi telah menyanggupi itu. Sekarang Pemkab Sikka sudah memulainya dengan mengembangkan potensi unggulan di sektor kelautan, perkebunan, dan hortikultura.