Era New Normal, Petani Loboniki-Ende Kembali Bergairah Tanam Jagung

Ende, Ekorantt.com – Setelah sempat lesu selama masa pandemi Covid-19, para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Karya Sakti di Desa Loboniki, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende kembali menaruh asa dengan menanam jagung pada lahan seluas dua hektare.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari program Dinas Pertanian Provinsi NTT yakni program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Kepala Desa Lobiniki, Haisintus S. Soba kepada Ekora NTT, Selasa (18/8/2020) menjelaskan, para petani di desanya kembali bergairah untuk berkebun.

Dikatakan Kades Haisintus, tanaman jagung cocok untuk dikembangkan di wilayah utara Kabupaten Ende, terutama di desanya.

“Saya apresiasi, program dari provinsi bisa masuk ke Desa Loboniki. Setidaknya dengan program ini dapat memberi semangat kepada petani untuk kembali masuk kebun,” sebutnya.

Haisintus berharap, para petani kembali beraktivias seperti biasa sambil tetap menjalankan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru.

“Saya lihat petani sudah mulai bergairah kembali. Ini akan memberi dampak pemulihan ekonomi. Kalau soal ‘Tanam Jagung Panen Sapi’ itu ada maksudnya, teman-teman wartawan bisa tanyakan ke pegawai dari dinas pertanian atau PPL,” ungkapnya.

Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanian Provinsi NTT, Robert Onggo dihubungi Ekora NTT menjelaskan, program ‘Tanan Jagung Panen Sapi’ bertujuan untuk memotivasi para petani dengan harapan hasil panen jagung dapat dijual dan pengembanganya melalui usaha ternak sapi.

Bagi Robert, wilayah utara Kabupaten Ende merupakan kawasan yang cocok untuk pengembangan pertanian, peternakan, dan juga kelautan.

“Jadi kalau jagung panennya cepat. Nanti setelah petani jual, mereka bisa beli sapi untuk peningkatan penghasilan. Pada prinsipnya semua kita bantu. Baik bibit, pupuk, termasuk kita beri pinjam pakai mesin pompa,” ujar Robert.

Ketua Kelompok Tani Karya Sakti, Falentinus Bhoka berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT karena telah membantu petani melalui program pengembangan tanaman jagung.

“Memang selama corona, kami sempat tidak beraktivitas. Semua dibatasi. Semoga program ini membuat kami kembali semangat. Anggota kelompok sangat antusuas. Kami berharap tetap ada pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Ende,” tandas Falentinus.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA