Di Tengah Pandemi, Pengusaha Hotel di Borong Coba Peruntungan Jadi Petani Sayur

Borong, Ekorantt.com – Kornelis Dola awalnya bingung, apa yang hendak ia buat  pasca pagebluk Covid-19 meluluhlantakan usaha hotelnya.

Ia yang biasa menerima keuntungan Rp30.000.000-Rp50.000.000 per bulan dari penghasilan hotel, mulai gelisah, karena tamu sepi.

“Waktu itu, sekitar April, pemerintah mulai dengungkan soal bagaimana kita harus tetap produktif di tengah pandemi,” katanya kepada Ekora NTT, baru-baru ini.

Tak ada pilihan lain. Kornelis kemudian memilih untuk kembali menyusu pada ibu bumi.

Bermodalkan tanah dan tenaga, pemilik Hotel Gloria ini mulai membuka kebun sayur di samping rumahnya di Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, pada Mei 2020.

“Kami satu keluarga kerja pagi dan sore. Kasih gembur tanah dan buat bedeng,” kisahnya.

Awalnya, kata pensiunan PNS ini, mereka membuat 18 bedeng dan ditanami sayur kangkung darat dan sawi.

“Minggu ketiga itu sudah bisa panen. Dan, tidak sangka, banyak yang datang beli langsung di kebun,” katanya.

Menurut Kornelis, pada panen perdana itu, dari satu bedeng sayur, ia mendapat Rp200.000. Dari 18 bedeng, hanya dalam tempo tiga minggu, ia meraup Rp3.600.000.

Karena prospek usaha itu menjanjikan, pasca-panen pertama, Kornelis menambah10 bedeng lagi, sehingga totalnya kini jadi 28 bedeng.

“Saya jadi semangat itu karena sudah rasakan hasil panen pertama. Saya tidak pernah berpikir untuk mendapat uang sebanyak itu dari usaha sayur,” ungkapnya.

Kini, Kornelis mengaku fokus di usaha sayurnya, meskipun selama masa adaptasi kebiasaan baru ini, sudah ada tamu yang mulai menggunakan jasa hotelnya.

“Kita tetap fokus di sayur. Kita kan hanya kerja pagi dan sore di kebun sayur. Selebihnya, kita kerja di hotel,” ujarnya.

Saat ini, di kebun berukuran sekitar setengah hektare tersebut, Kornelis menanam berbagi jenis sayur seperti seperti sawi bakso, terung, parea, tomat, dan bayam.

Pilihan jenis sayur yang ditanam itu, kata dia, sesuai dengan pesanan pelanggan.

“Kita mau jadikan ini ‘Dapur Kita’. Artinya, semua kebutuhan sayur masyarakat Toka, Jati dan masyarakat Kota Borong pada umumnya, nanti tersedia di sini,” ujarnya.

Ambrosius A.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA