Bajawa, Ekorantt.com – Antrean mobil tampak mengular sepanjang jalan trans Flores, tepatnya di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada.
Pantuan media ini, puluhan kendaraan jenis dump truck tampak mengantre dari arah kota Bajawa, sedangkan kendaraan jenis pick up dan mini bus terlihat mengular dari arah Mataloko, Kecamatan Golewa.
Niko salah satu sopir pick up mengaku, antrean panjang kendaraan tersebut terjadi hampir setiap hari.
“Antrean panjang begini sudah berlangsung lama. Sejak pagi sebelum SPBU buka, sudah antre,” ujarnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan BBM jenis Premium, setiap hari ia harus mengantre di SPBU tersebut selama sekitar satu jam.
Salah satu pengemudi angkot (angkutan kota), Yohanes Batista mengatakan, akibat antrean panjang tersebut, ia mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan.
“Kalau tidak antre begini, sehari saya bisa dapat Rp 500.000, tapi kalau harus antre begini pendapatan turun sampai Rp 250.000,” ujarnya, Sabtu (12/09/2020).
Yohanes berharap agar Pemerintah Kabupaten Ngada bisa menambah SPBU di kota Bajawa, sehingga bisa mengurangi antrean kendaraan di dua SPBU yang ada, yakni SPBU Bobou dan SPBU Turekisa.
Sementara itu, Manager SPBU Turekisa, Martinus Bria mengatakan, antrean panjang tersebut akibat banyak kendaraan roda empat yang mengisi BBM jenis Premium.
“Sebenarnya stok selalu ada. Yang jadi persoalan, mereka (pengemudi) banyak cari yang (jenis) Premium, sehingga tertumpuk di Premium,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, banyak kendaraan roda empat milik pemerintah yang juga mengisi BBM jenis Premium, sehingga menyebabkan antrean selalu terjadi SPBU tersebut.
“Ini yang antre bukan saja kendaraan milik warga, tapi kendaraan roda empat milik Pemda yang berplat merah juga isi Premium. Mereka banyak cari yang lebih murah,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, di SPBU Turekisa terdapat tiga jenis BBM yang selalu ada, yaitu Premium, Pertalite, Pertamax dan Solar.
Belmin Radho