Pesona Edelweis, ‘Bunga Abadi’ di Kawasan Wisata Danau Kelimutu

Ende, Ekorantt.com – Pengembangan bunga Edelweis di kawasan wisata Kelimutu dimulai sejak tahun 2018. Saat itu, tim Balai TN Kelimutu melakukan studi banding di TN Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan dilanjutkan dengan pelatihan budidaya Eldeweis di Ende oleh TNBTS. Setelah diuji coba, pengembangannya sudah maju hingga diajarkan kepada masyarakat sekitar kawasan Kelimutu.

Pada tahun 2020, Balai TN Kelimutu mengembangkan kebun demplot Edelweis seluas 0,22 Hektare bersama masyarakat. Kini, kebun edelweis tersebut dikelola oleh kelompok masyarakat Tuke Du di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

Lokasi kebun Eldeweis tepat berada di lintasan jalan wisata ke Danau Kelimutu dari loket gerbang Kelimutu. Luar biasanya, bisa jadi alternatif untuk berwisata. Para pengunjung bisa berfoto ria dengan view Gunung Kelibara. Sangat eksotis.

Pengembangan edelweis selain berdampak dari sisi wisata, juga jadi alternatif peningkatan ekonomi masyarakat. Masyarakat bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah dari budidaya tamanan khas pegunungan ini.

Ketua Kelompok Tuke Du, Yohanes R. Sale  mengatakan, pihaknya mulai menghasilkan beberapa seperti buket Eldeweis, Gantungan kunci, Bingkai, dan sebagainya. Dan keterlibatan TN Kelimutu sangat dirasakan olehnya.

“Kami juga mengembangkan kebun strawbery. Nanti yang masuk akan bayar karcis,” ujarnya pertengahan September 2020 lalu.

Sementara staf Balai TN Kelimutu, Laela Nurahma menjelaskan Balai Taman Nasional Kelimutu terus berinovasi dan menyiapkan wisata penyangga di sekitar kawasan wisata danau kelimutu. Selain memberdayakan desa-desa penyangga, pihak balai juga memberdayakan kelompok masyarakat untuk menciptakan spot wisata demi memikat wisatawan yang datang.

Salah satunya adalah wisata bunga edelweis. Bunga edelweis tergolong tumbuhan endemik. Artinya tanaman ini hanya tumbuh di satu tempat dan tidak ada di tempat lain. Nah, edelweis sendiri tumbuh di daerah pegunungan.

Jenis edelweis yang tumbuh di Kelimutu, tutur Laela, adalah jenis Anapholis longifolia yang merupakan perdu kecil dengan tinggi berkisar 70 cm, tumbuh didaerah terbuka diketinggian seputaran kawasan pegunungan di Jawa sampai Nusa Tenggara.

Bunga cantik ini, menurur Laela, biasa dilambangkan sebagai simbol cinta abadi. Jenis tumbuhan yang dilindungi ini sekarang sedang dikembangkan sebagai plasm nutfah dan dibudidayakan di desa penyangga oleh Balai TN Kelimutu.

Laela menambahkan bahwa edelweis identik dengan ‘bunga abadi’. Dikatakan demikian karena bunga ini tahan lama setelah dipetik.

“Kalau bunga lain, hanya bertahan beberapa hari saja kalau sudah dipetik. Edelweis bisa tahan sampai 10 tahun kalau sudah dikeringkan,” pungkasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA