Borong, Ekorantt.com – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Yos Marto memastikan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan membangun crossway atau limpasan di kali Wae Ghera, Desa Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba.
“Kita bangun crossway tahun ini. Kalau mau buat jembatan besar kan tunggu ada uang miliaran rupiah dulu baru bisa bangun. Tidak jadi soal mau jembatan atau crossway, paling penting bisa minimalisir macet dan bahaya. Soal lama dan tidaknya usia pakainya, tergantung cara buatnya,” kata Yos saat meninjau kali Wae Ghera di jalur Rana Mbeling-Koit-Nio, baru-baru ini.
Yos menyebut, salah satu contoh limpasan yang tahan lama di Manggarai Timur adalah di Wae Musur. Crossway itu dibangun tahun 2017 silam. Sampai hari ini, crossway tersebut masih kokoh.
Ia mengatakan, anggaran untuk bangun limpasan di kali Wae Ghera sebesar 150 juta rupiah.
Selama ini, saat musim hujan tiba, kali Wae Ghera memang menjadi momok bagi warga Golo Nderu di Kecamatan Kota Komba dan warga beberapa desa lain di Kecamatan Elar Selatan.
Kali tersebut selalu menjadi tempat langganan macet bagi kendaraan roda dua dan kendaraan angkutan desa yang melintasi ruas jalan Rana Mbeling-Koit-Nio itu.
Wily Patang, salah saeorang warga Golo Nderu yang dijumpai Ekora NTT di sekitar kali Wae Ghera mengatakan, batu kali yang licin dan kondisi jalan yang rusak parah di sisi kiri-kanan kali menyebabkan kendaraan sulit untuk melintas saat musim hujan.
“Pokoknya setiap kali mobil lewat, pasti macet dan kandas. Paling yang aman mobil derek,” ujar Wily.
“Saat musim hujan, kendaraan roda dua sulit lewat karena air kali pasti banjir. Kalau mau lewat, harus tunggu air surut. Dari dulu hingga sekarang begitu terus,” sambungnya.
Wily mengaku bersyukur apabila Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur segera membangun limpasan di kali Wae Ghera.
“Mau (bangun) jenis jembatan atau crossway, yang penting kendaraan tidak sulit lagi saat melintas di kali ini. Selama ini kami sengsara betul,” pungkasnya.(AR)
