Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad menegaskan bahwa dirinya membutuhkan sosok wakil bupati di tengah padatnya agenda pemerintahan. Hal ini sekaligus menepis tudingan dan opini liar bahwa dirinya abai dengan kosongnya posisi orang nomor dua di Kabupaten Ende.
Bupati Djafar, usai Sidang Paripurna DPRD Ende pada Sabtu (28/11/2020), mengatakan bahwa kehadiran wakil bupati sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan, yang ia jalani sendiri hampir dua tahun belakangan.
“Tidak benar kalau saya tidak menginginkan ada wakil. Itu opini liar. Tidak ada pendasaran. Saya butuh wakil bupati,” kata Bupati Djafar.
Sebagai pembina partai politik di Kabupaten Ende, Bupati Djafar telah mengirimkan surat ke pimpinan partai koalisi sebanyak tiga kali. Upaya ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika menemui jalan buntuh, dirinya akan bertemu dengan tujuh ketua partai pengusung Marsel-Dajafar dalam waktu dekat.
“Saya pikir setelah reses DPRD akan saya coba himpun tujuh ketua partai. Mungkin ada cara-cara khusus untuk kita bahas supaya mengerucut,” terangnya.
Terkait figur wakil bupati Ende, Bupati Djafar percaya bahwa Ende memiliki putra putri terbaik. Tapi kriteria utama menjadi wakil bupati Ende adalah harus memahami dan menjiwai visi misi “Marsel-Djafar”.
“Saya itu melanjutkan visi misi Marsel-Djafar sampai 2024. Jadi saya pikir teman-teman pasti tahulah. Banyak putra Ende yang mampu asal memahami visi-misi MJ,” jelasnya.
Untuk diketahui, sejak ditinggalkan Djafar Achmad yang ‘naik pangkat’ jadi Bupati Ende, kursi Wabup Ende lowong hingga sekarang. Musababnya, tujuh partai koalisi punya agenda masing-masing. Tarik ulur kepentingan membuat gabungan partai politik itu belum menemukan kata sepakat.
