Lewoleba, Ekorantt.com – Tiga gunung berapi di Indonesia meletus dalam tempo waktu yang berdekatan. Mulai dari Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Letusan tiga gunung api ini oleh sejumlah pihak dikatakan berkaitan satu sama lain. Berikut penjelasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani mengatakan tidak ada hubungannya antara letusan Merapi, Semeru, dan Gunung Lewotolok tersebut.
“Ketiga gunung tersebut erupsi karena faktor internal gunung api. Masing-masing gunung punya sistem sendiri, tidak berhubungan satu dengan yang lainnya,” kata Nia Haerani.
Tiga gunung berapi aktif ini meletus dengan selisih waktu yang berdekatan. Dimulai dari barat yakni Gunung Merapi, Semeru kemudian Lewotolok.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) telah mengembangkan aplikasi cek posisi. Aplikasi ini untuk menampilkan informasi seketika (real-time) Kawasan Rawan Bencana (KRB), pos pengungsian, fasilitas kesehatan, dan sekolah yang berada dalam zona bahaya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam rilis yang diterima Senin (1/12/2020) mengatakan bahwa melalui cek posisi, masyarakat juga dapat mengetahui beberapa informasi terkait gunung api tersebut.
“Masyarakat nanti dapat mengakses informasi tersebut melalui tautan berikut https://s.id/cekposisiLewitolo,” katanya.
Ia menjelaskan melalui cek posisi itu masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari cek posisi. Wilayah ini ditunjukkan dengan lingkaran warna yang berbeda, seperti merah dan kuning. Sedangkan informasi lain, pos pengungsian ditunjukkan dengan simbol rumah dengan lingkaran biru.
Masyarakat di Lembata, ujar dia, dapat mengakses informasi setelah terhubung melalui Google Maps dengan telepon pintar atau komputer dan berikut ini bagaimana cara mengakses cek posisi dengan telepon pintar, baik berbasis Android dan IOS:
Pertama masyarakat dapat membuka link: https://s.id/cekposisiLewotolok, kemudian klik kotak putih kosong yang berada di sudut kanan atas, lalu pilih akun google yang akan digunakan untuk membuka peta.
Kemudian peta cek poisisi Gunung Ile Lewotolok akan tampak di aplikasi google maps lalu terakhir adalah klik tanda posisi lokasinya untuk melihat apakah posisi saat ini berada di kawasan rawan atau tidak.
Sementara jika menggunakan komputer dengan menggunakan browser maka dianjurkan untuk membukanya pada ponsel lalu ketik: https://s.id/cekposisiLewitolo.
Nanti akan diarahkan ke peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps. Lalu klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta.
“Lalu perhatikan lokasi Anda. Setelah melihat peta, pastikan Anda berada di luar zona KRB III atau siaga,” ujar dia.
Ia menambahkan dengan adanya aplikasi cek posisi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunungapi Ile Lewotolok untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung yang bisa terjadi setiap saat.