Borong, Ekorantt.com – Perusahan Daerah (PD) Flobamor Kupang mengakui bahwa beras bantuan JPS untuk korban PHK di Kabupaten Manggarai Timur yang telah didroping ke dua kecamatan di kabupaten itu, bermutu rendah.
“Saya sudah periksa berasnya di Kecamatan Rana Mese dan Borong. Ternyata benar kualitasnya sedikit tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kami siap ganti dengan beras baru dan berkualitas,” ujar Direktur Operasional PD Flobamor, Budi Karsidin, kepada wartawan di Borong, Rabu (2/12/2020) sore.
Karsidin mengatakan, “Jujur kami akui kesalahan dalam pengawasan dan terlanjur distribusi ke kantor camat (Rana Mese dan Borong).”
Beras bermutu rendah itu ditemukan oleh anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat, saat melakukan pengawasan penyaluran bantuan JPS untuk korban PHK di Kecamatan Rana Mese dan Kecamatan Borong, pada Senin (30/11/2020).
Di Kantor Camat Rana Mese, Rumat menemukan 800 sak atau sekitar 24,3 ton beras yang belum dibagikan kepada masyarakat penerima manfaat.
Rumat pun melakukan pengecekan kualitas dan berat beras dalam bebera sak.
Setelah dicek, kondisi beras ternyata sudah patah-patah, menguning dan berbau apek.
Selain itu, berat bersih atau netto beras dalam beberapa sak yang dijadikan sampel itu, hanya 28 hingga 29 kilogram. Padahal, di sak beras tercantum tulisan “Netto: 30 Kg”.
Karsidin berdalih, takaran berat beras yang tidak sesuai itu, kemungkinan besar terjadi karena penyusutan atau hal teknis lainya. Tetapi, katanya, jika betul hal itu terjadi, pihaknya siap bertanggung jawab.
Menurutnya, beras yang ada sudah ada dalam karung berlabel bantuan pemerintah Provinsi NTT itu, produksinya sudah jauh-jauh hari.
“Kemungkinan beras yang ada saat ini kondisi sedikit kurang bagus karena disimpan terlalu lama,” sebutnya.
“Kalau ada komplain karena ukuranya tidak sesuai, silakan disampaikan ke pemerintah setempat atau bisa langsung ke kami. Dipastikan kami siap untuk penuhi kuantitas dan kualitas. Kerja kita sesuai kontrak,” tambahnya.
Ia juga membantah terkait temuan pengolahan beras bermutu rendah di tempat penggilingan padi di Kecamatan Rana Mese.
“Kami juga mau sampaikan bahwa beras yang sudah droping ke kecamatan Borong dan Rana Mese, bukan oplosan atau beras dari Bulog yang didaur ulang,” tegas Karsidin.
Beras bantuan JPS untuk korban PHK di Kecamatan Rana Mese dan Borong diketahui didistribusikan oleh CV. Setia Janji yang merupakan perpanjangan tangan PD Flobamor sebagi penyalur utama yang dipercayakan Pemprov NTT.
Menurut Karsidin, jika beras yang sebelumnya ditumpuk di Kantor Camat Rana Mese dan Borong sudah terlanjur didistribusikan ke desa-desa, maka pihaknya siap menarik kembali dan menggantinya dengan beras berkualitas.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya baru mendroping beras di Kecamatan Borong dan Rana Mese. Sementara kecamatan lain di Manggarai Timur belum sama sekali.
“Tentu karena ditemukan kondisi beras sedikit tidak bagus, maka pendropingan ke kecamatan lain ditahan dan dipastikan kualitas beras yang baik,” katanya.
Selain itu, Karsidin juga mengklarifikasi terkait sistem pendropingan beras yang tidak sampai ke desa-desa. Menurutnya, itu dilakukan karena biaya operasionalnya lebih tinggi. “Selain itu, waktunya sudah mepet, karena bantuan ini tidak boleh lewat dari Desember 2020,” katanya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat dan wartawan yang telah mengontrol penyaluran beras bantuan JPS untuk korban PHK di Manggarai Timur itu.
“Syukur bapak dewan yang temukan hal ini di lapangan. Kami juga cepat merespons. Terima kasih kepada Pak Yohanes Rumat dan kepada wartawan yang bisa memberi kontrol terhadap hal ini,” ucap Budi yang didampingi Direktur CV Setia Janji, Titus Ahas.
Sementara itu, Yohanes Rumat, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT yang melalui mitranya langsung merespons apa yang menjadi temuan DPRD di lapangan.
“Kami mewakili lembaga DPRD, mengapresiasi gubernur melalui Dinas Sosial, kemudian mitra Dinas Sosial yakni PT Flobamor dan Setia Janji, yang telah merespons dan sama-sama bertanggung jawab untuk memberi yang terbaik bagi rakyat,” tuturnya.(AR)
