Ende, Ekorantt.com – Masalah sampah di Kota Ende sudah menahun dan selalu menjadi sorotan. Belum ada jalan keluar yang jelas. Dampaknya sangat terasa saat musim hujan. Begitulah yang terjadi selama beberapa hari belakangan.
Sampah menyumbat saluran drainase hingga menyebabkan air meluap ke sejumlah jalan protokol. Selain dipenuhi material sedimen pasir, tumpukan sampah, baik organik maupun nonorganik, menumpuk di sejumlah titik saluran drainase.
Terhadap persoalan sampah, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Ende, Yani Kota menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak.
“Memang butuh kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Yani Kota saat memantau proses pengerukan sedimen dan sampah bersama Ketua DPRD Ende, Feri Taso dan Ketua Komisi II, Yulius Cesar Nonga di Jalan Nenas Kota Ende pada Minggu (13/12/2020).
Di samping itu, politisi Partai Berkarya ini mengharapkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita minta peran RT, RW untuk ikut berperan memberikan kesadaran kepada masyarakat. Kota harus bersih. Untuk itu kita juga akan anggarkan dana operasional penanganan banjir dan sampah saat musim hujan,” kata Yani Kota.
Senada, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ende, Yulius Cesar Nonga mengatakan bahwa masyarakat perlu mendapat edukasi.
“Kita sendiri pantau dan ternyata kita temukan sampah dalam saluran saat pengerukan. Nah untuk itu kita berharap masyarakat untuk sama-sama sadar bahwa urus sampah itu butuh peran masyarakat. Buanglah sampah pada tempatnya,” harap politisi PKB Ende ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Frans Lewang yang ditemui media di lokasi mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah dan luapan air drainase pada musim hujan.
“Tentu kita bertanggung jawab. Namun kita juga minta kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Teman-teman wartawan lihat sendiri kondisi di lapangan ini. Banyak karung-karung sampah yang kita temukan,” ungkap Kadis Lewang
Untuk diketahui, menukil data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende, Setiap harinya, Kota Pancasila menghasilkan sebanyak 30 ton sampah, baik dari sampah rumah tangga, sampah jalan raya, sampah wilayah pertokoan, pasar, dan fasilitas publik lainnya.