Borong, Ekorantt.com – Warga Mengge, Desa Golo Munga, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, terpaksa menggotong pasien sejauh 6 kilometer demi mendapatkan pelayanan medis di Puskesmas Weleng, Desa Nampar Tabang. Hal itu sering mereka lakukan karena belum adanya akses jalan raya dari dan menuju kampung mereka.
Baru-baru ini, warga Kampung Mengge terpaksa menggotong Markus Duna (67) – pasien yang mengalami sakit punggung akibat kecelakaan.
Menurut Oris Bendy salah seorang warga Mengge, Markus mengalami sakit akibat terjatuh saat memikul padi ke tempat penggilingan di kampung itu pada Selasa (15/12/2020).
Kondisinya kian memburuk karena selama dua hari ia tidak mendapat perawatan medis, sebab di kampung mereka belum ada fasilitas kesehatan.
Melihat kondisi Markus yang demikian, pada Kamis (17/12), warga setempat pun berinisaisiatif mengantar pasien itu menuju Kampung Laci, Desa Napar Tabang, untuk mendapat pertolongan medis di Puskesmas Weleng.
Oris mengatakan, untuk mencapai jalan raya di Kampung Laci, mereka harus berjalan kaki sekitar dua jam. Mereka melewati hutan dengan kondisi jalan yang sangat curam.
“Kami yang menggendong pasien harus berjalan secara perlahan, karena kondisi jalan yang sangat licin dan medan yang berat,” tutur Oris.
“Selama ini kami sangat menderita ketika ada yang mengalami sakit dan membutuhkan perawatan medis. Ketika ada yang sakit, secara gotong-royong masyarakat menggotong pasien ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis,” imbuhnya.
Menurutnya, Pemerintah Manggarai Timur telah gagal menjadi pelayan yang baik untuk masyarakat, khususnya bagi warga Mengge. Janji-janji manis pembangunan saat momentum Pilkada tidak pernah ditepati.
“Isu infrastruktur jalan menjadi isu seksi ketika mendekati momentum Pilkada. Masyarakat akan dilupakan ketika tahta kekuasaan didapuk,” ujarnya.
“Kemerdekaan dan kemajuan bukan milik kami, kami harus menderita di republik yang kami cintai ini. Pemerintah wajib bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami masyarakat Mengge. Kami menuntut keadilan,” tambahnya.
Oris berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur segera membuka akses jalan raya menuju kampung mereka.(AR)