Ende, Ekorantt.com – Porang merupakan sejenis umbi-umbian dari spesies Amorphophallus Muelleri yang kian populer di tengah masyarakat. Semakin hari semakin banyak petani yang mulai membudidayakannya. Memiliki nilai jual yang cukup tinggi dengan banyak kegunaan menjadikan porang sangat potensial.
Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Ende, Pulau Flores, porang mulai digemari petani. Bahkan, sudah mulai dikirim ke Pulau Jawa. Sedikitnya 4,4 ton porang akan dari Kabupaten Ende akan dikirim ke Surabaya, Jawa Timur menggunakan KM Niki Sejahtera melalui Pelabuhan Bung Karno Ende.
Akhir Desember 2020 lalu, Pejabat Karantina Pertanian Ende, Andreas Dewa memeriksa umbi porang yang akan dikirim ke Surabaya tersebut. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan umbi porang yang dikirim dalam keadaan aman dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
“Setelah kami lakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya OPTK. Selanjutnya akan kami terbitkan sertifikat kesehatan agar dapat dilalulintaskan,” ujar Andreas.
Sementara salah satu petani porang, Felix menuturkan, dirinya mengembangkan tanaman porang beberapa waktu belakangan karena punya harga di pasaran. Dirinya menyiapkan lahan untuk budidaya porang.
“Semoga petani-petani di Flores dapat mengembangkan budidaya porang agar memiliki produksi yang maksimal. Hal ini merupakan peluang yang sangat baik apabila daratan Flores dapat dikembangkan sebagai salah satu sentra porang di Indonesia,” kata Felix.
Khusus di Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, memang sejumlah petani sudah menyiapkan lahan khusus untuk budidaya porang.
“Untuk di desa saya, petani didorong terus untuk tanam porang sehingga menjadi potensi baru untuk masyarakat. Saya juga termotivasi untuk pakai lahan tidur untuk tanam porang ,” ujar Kepala Desa Detuwulu, Don Bosko
Untuk diketahui, selain digunakan sebagai bahan pangan, tanaman porang juga banyak digunakan sebagai bahan baku pelapis anti air, cat, pengental, negatif film, bahan baku lem, kosmetika, hingga pita seluloid.
