Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada, Paulus Soliwoa, meminta bupati dan wakil bupati terpilih, Andreas Paru dan Raymundus Bena untuk tidak menggunakan politik balas jasa dan politik balas dendam ketika memimpin kabupaten itu selama lima tahun ke depan.
“Saya minta tidak ada istilah balas jasa dan balas dendam. Karena kalah, saya terus dendam,” ujarnya saat konferensi pers di ruangan Bupati Ngada, baru-baru ini.
Ia mengatakan, dalam membangun Kabupaten Ngada ke depan, yang paling penting dilakukan bupati dan wakil bupati terpilih adalah membangun konektivitas, solidaritas dan kolaborasi dengan semua pihak.
Paulus merupakan mantan Wakil Bupati Ngada yang berpasangan dengan Marianus Sae. Ia dilantik menjadi Bupati Ngada menggantikan Marianus yang terjerat kasus korupsi pada 2018.
Pada Pilkada 2020 , Paulus maju jadi calon bupati berpasangan dengan Greg Upi Dheo. Pasangan dengan akronim PAS-GUD itu gagal meraih kemenangan.
Menurut Paulus, meskipuntidak terpilih lagi jadi bupati, ia berkomitmen untuk terus membangun Ngada.
“Tentunya saya menggunakan posisi saya sebagai kader partai, dalam hal ini kader Partai Nasdem. Apalagi pak gubernur dan ibu gubernur adalah orang Nasdem, sehingga ke depan saya siap membangun Ngada pada posisi itu,” ungkapnya.
Paulus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ngada, karena selama ia memimpin, ada sejumlah persoalan yang belum terselesaikan.
“Saya berharap ke depan pembangunan Kabupaten Ngada menjadi lebih baik dan terima kasih kepada masyarakat Ngada yang sudah menjaga ketertiban selama masa pemilihan bupati dan wakil bupati, sehingga ngada menjadi laboratorium pelaksanaan Pilkada terbaik,” tutupnya.
Belmin Radho