Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air tak pernah kendur dalam bersosialisasi tentang keberadaan dan keunggulan produk-produknya. Justru pada tahun 2021, berbagai terobosan untuk semakin dekat dan menjadikan Pintu Air sebagai kebanggaan anggota terus digencarkan.
Pada Senin, 19 Januari 2021, sebanyak 30 calon anggota dari Desa Persiapan Waturia, Kecamatan Magepanda antusias mendengarkan sosialisasi tentang KSP Kopdit Pintu Air. Kegiatan sosialisisasi berlangsung di rumah Ketua Kelompok Waturia, Marselianus Kasianus.
Pada kesempatan sosialisasi, para calon anggota langsung mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaan menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air. Kehadiran sosok Marselianus Kasianus di tengah-tengah warga memang berdampak pada kesungguhan warga untuk menjadi anggota. Kesaksiannya tentang keberadaan KSP Kopdit Pintu Air langsung membuat para calon anggota jatuh hati dan memilih Pintu Air sebagai lembaga yang dipercaya untuk pengembangan usaha anggota.
“Saya sudah rasakan betul manfaat dari berkoperasi ketika bersama Pintu Air. Orang tua saya juga saya masukan dan yang tak pernah saya sangka-sangka adalah ketika orang tua meninggal dan dari berkoperasi itu kita yang lagi berduka sangat merasakan kehadiran Pintu Air yang sungguh sangat membantu. Jadi pada kesempatan ini saya selaku ketua kelompok mengumpulkan sama saudara saya ini untuk mendengarkan sosialisasi tentang Pintu Air. Dan puji Tuhan hari ini hadir 30 orang dan bersedia menjadi anggota,” terangnya.
Wakil Ketua 2 KSP Kopdit Pintu Air, Robertus Belarminus, yang hadir pada kesempatan itu memberikan penegasan bahwa dengan menjadi anggota Pintu Air berarti anggota tersebut sudah dengan sendirinya menolong dirinya sendiri.
“Hari ini kami hadir di sini untuk bersama bapak dan mama kita punya komitmen untuk menolong diri kita sendiri dan tentunya keluarga kita. Di Pintu Air kita punya semboyan yang melekat erat dan merangkul yakni kau susah aku bantu, aku susah kau bantu,” ujar Belarminus.
Sementara itu, SPI Cabang Maumere, Yulianus Avitus menjelaskan sistem tanggung renteng yang dijalankan oleh para anggota. Dengan pola sistem tanggung renteng maksimal ada 10 orang dalam satu kelompok dengan platform pinjaman yang diberikan sebesar Rp3.000.000.
Persyaratan untuk sistem tanggung renteng ini, jelas Avitus, adalah dengan melihat orang-orang dalam kelompok yang memiliki karakter baik, dapat dipercaya, punya usaha yang jelas dan juga alamat tempat tinggal yang jelas pula. Intinya adalah komitmen bersama dalam kelompok harus jelas.