Maumere, Ekorantt.com – Pendiri Yayasan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Maumere, Pater Heinnrich Bollen, SVD meninggal pada Selasa (22/12/2020) di Rumah Sakit Umum Daerah TC Hillers Maumere.
Pater Bollen yang akrab disapa, lahir pada 02 Juli 1929 di Landstuhl Jerman dari pasangan Johann Bollen dan Katharina Leitheiser. Sebelum meninggal, sosok yang dikenal sebagai pejuang kemanusiaan ini menulis surat wasiat.
Dalam surat wasiat tersebut Pater Bollen menulis:
Surat Kuasa, Maumere, 20 Oktober 2019.
Saya Pater Bolen dengan ini memberikan kuasa kepada Manase Gaib untuk bisa membagikan hasil keputusan sidang akan dibagikan hak 50 persen kasih Yaspem, 50 persen sosial.
2. Manase Gaib ada kuasa penuh untuk dipakai sesuai kebutuhan sosial.
Yang memberi kuasa Pater Bolen.
Selanjutnya tanggal 21 Oktober 2019 wasiat Maria Magdalena, Manase Gaib, Hendrikus Lehan untuk membentuk satu forns dengan nama Bolen Flores (Boflor) dikuasai, dikasih Manase dan unit-unit khusus.
Tertanda Pater Bolen, SVD
Surat wasiat yang ditulis tangan oleh Almahrum Pater Bollen pada 20 Oktober 2019 di Maumere itu dibacakan oleh advokat Polikarpus Raga, SH pada Sabtu (23/01/2021) di Restoran Sea World Club Waiara.
Surat wasiat itu tersimpan dalam sebuah berankas dan dibuka oleh Marie Jeanne Colson yang disaksikan oleh semua undangan yang hadir. Selain itu, ada juga satu jepitan surat tanggapan atas kepengurusan Yaspem baru yang dibacakan oleh advokat subtitusi Polikarpus Raga berdasarkan surat persetujuan tertanggal 04 Desember 2020.
Saat membacakan surat tanggapan atas kepengurusan Yaspem baru, Polikarpus Raga didampingi Wakapolsek Kewapante, Alexander Suban, salah satu anak asuh Pater Bollen, Maria Magdalena, dan ketua tim pembacaan surat wasiat Pater Bollen, Firmus Pilin Raja.
Acara pembacaan surat wasiat dan surat tanggapan atas kepengurusan Yaspem yang baru dituangkan dalam berita acara yang disaksikan dan ditandatangani oleh Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng, tokoh masyarakat, Daniel Woda Pale, Wakil Ketua DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa, Alfons Naga, Yayasan Nativitas, Marie Jeanne Colson, Yayasan Helf Flores, Paulus Marton, tokoh adat, Kasianus Kasing, Wakapolsek Kewapante, Alexander Suban dan Ketua Tim Pelaksana, Firmus Pilin Raja.