Ende, Ekorantt.com – Warga Kelurahan Paupire, Karman Sadokaki kesal dengan lemahnya sosialisasi Pemerintah Kabupaten Ende terkait proses pemakaman pasien Covid-19. Kekesalan ini muncul pasca-pemakaman salah satu pasien probable yang meninggal di Rumah Sakit Umum Ende pada Senin (25/01/2021) malam.
Pasien asal Kabupaten Nagekeo ini dikuburkan di Pemakaman Paroki Onekore yang terletak di Aembambo, belakang kampus Uniflor Ende, tanpa ada penyampaian kepada warga sekitar.
Warga setempat tak mengetahui akan adanya pemakaman pasien probable ini. Warga baru mengetahuinya Covid-19 pagi tadi.
Sebagai pemilik akses jalan masuk menuju area pemakaman, Sadokaki menyesalkan tindakan Pemkab Ende yang tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
“Kami bukan tolak. Tetapi sebagai warga, tolong kami dihargai. Ini jalan masuk kami hibahkan ke pihak gereja. Bukan ke Pemda. Jadi tolong jangan anggap kami ini orang bodoh. Saya juga siap hibahkan lahan untuk pemakaman umum. Tapi kalau cara pemerintah seperti ini kami sangat kecewa,” ujar Sadokaki
Untuk menghindari kepanikan dan riak di tengah masyarakat, Satgas Covid-19 harus intensif memberikan sosialisasi, kata Sadokaki
Juru Bicara Satuan Tugas Penangangan Covid-19 Kabupaten Ende, Abraham Badu mengakui bahwa pihaknya belum maksimal dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Pertimbangannya soal kemanusiaan. Semalam itu memang ada sedikit tarik ulur, soal apakah pemakaman di lakukan di Nagekeo atau di Ende. Jadi kita ambil langkah untuk kuburkan di Ende,” kata Abraham yang dimintai tanggapan pada Selasa(26/01/2021).
“Ke depan akan kita lakukan sosialisasi. Ini miskomunikasi saja. Jadi akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah,” tutupnya.