Sudah Sebulan, Longsor di Jalan Puukungu-Orakose Belum Dibersihkan

Ende,Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende ternyata belum sama sekali menyelesaikan masalah bencana alam ruas jalan Puukungu-Orakose di Kecamatan Nangapanda yang sudah terjadi sejak akhir Desember 2020. Hingga saat ini, ruas jalan tersebut nampak tertutup material longsor.

Material longsor seperti batu dan agregat menutup hampir seluruh badan jalan tepatnya di KM 14 ruas jalan tersebut selepas kampung Orakeri atau di titik Mbombatunda.

Pengendara harus ekstra hati-hati jika melewati area tersebut. Untuk dapat melintas, mereka harus membuat alur baru diluar badan jalan.

Selain longsor di Mbombatunda, warga dan pengendara juga mengeluhkan kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Nangapanda dan Kecamatan Maukaro tersebut. Pasalnya, pada area Kampung Oja ke Kamubheka akses transportasi putus total akibat musim hujan yang menyebabkan badan jalan tergerus air.

Gun, salah seorang pengendara trayek Ende-Oja-Maukaro meminta pemerintah untuk segera turun ke lokasi dan mengatasi kondisi dimaksud.

“Longsor ini sudah dua bulan lalu, pak. Kami minta bantuan ke Bapak Bupati Ende untuk turun pantau sendiri kondisi disini. Selain itu kami hanya melayani penumpang sampai Oja, untuk ke Maukaro kami harus putar lewat Mbay (Nagekeo) karena lewat Oja itu jalan sudah rusak berat,”keluh Gun kepada Ekora NTT pada Minggu (31/01/2021) siang.

Akibat kondisi jalan rusak tersebut, akses ekonomi warga 4 (empat) desa di wilayah Maukaro dan Nangapanda terhambat. “Kalau lewat Mbay ke Ende maka biayanya tentu sangat besar,”kata Gun.

Kepala Desa Mbobhenga Bruno Goa kepada wartawan mengaku area jalan tersebut rawan longsor setiap kali musim hujan. Pembersihan material longsor tidak dapat dilakukan secara manual.

“Ini volumenya sangat besar,om. Untuk pembersihan tidak bisa pakai tenaga manusia, harus pakai alat berat,”ujar Bruno.

TERKINI
BACA JUGA