Maumere, Ekorantt.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hari ini, Selasa (23/2/2021). Presiden Jokowi berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
“Sepagi ini saya telah meninggalkan Jakarta menuju Nusa Tenggara Timur untuk kunjungan selama sehari. Saya hendak ke dua lokasi di provinsi itu, yakni meninjau kawasan lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah dan meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka,” tulis Jokowi dalam akun media sosial resminya.
Tiba di Bandar Udara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, sebagaiman informasi dari pers Biro Pers dan Media Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi langsung bergerak menuju lokasi food estate atau lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah.
Di sepanjang perjalanan menuju ke sana, Jokowi disambut penuh histeris oleh warga. Mereka tak sungkan-sungkan berteriak saat mobil kepresidenan melintas di jalan Trans Sumba.
Di balik jendela mobil yang terbuka, Jokowi pun melambaikan tangan dan melempar senyum kepada warga yang meluber di pinggir jalan.
Ino Tibu, warga Sumba, bangga bercampur haru karena bisa melihat Presiden Jokowi dari dekat.
“Senang sekali. Bapak presiden sudah kunjung ke sini dua kali,” ujarnya senang.
Tiba di lokasi lumbung pangan, Presiden dan rombongan disambut hujan dengan intensitas lebat. Kendati demikian, antusiasme warga tak kendur.
Mereka berteriak ramai saat Jokowi berjalan di atas pematang, mengenakan payung, saat mau meninjau bak penyalur air.
Usai meninjau lumbung padi dari Sumba Tengah, Jokowi juga akan meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Bendungan Napun Gete sendiri mulai dikerjakan sejak Januari 2017 kontraktor PT Nindya Karya (Persero) sejak Januari 2017. Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp880 miliar.
Bendungan Napun Gete memiliki luas genangan 99,78 hektare. Menurut Menteri Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta meter kubik dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta meter kubik.