Borong, Ekorantt.com – Sejumlah sampah medis seperti alat rapid test antigen yang diduga bekas pakai, handscoon dan beberapa lainnya ditemukan tercecer di luar tempat sampah umum di depan Puskesmas Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu (27/2/2021) pagi.
Sampah-sampah medis itu ditemukan oleh sejumlah anggota Komunitas Pungut Sampah (KPS) – kelompok yang punya perhatian khusus terhadap sampah plastik di kota Borong – saat mereka sedang melakukan pembersihan sampah di jalan Trans Flores di depan Puskesmas tersebut.
Lois Gonzales, salah satu anggota KPS, mengatakan, ia yang pertama kali melihat sampah medis berupa alat rapid test antigen yang diduga bekas pakai, di pinggir jalan itu. Sampah medis itu tercecer sekitar tiga meter dari tempat sampah umum di depan Puskesmas Borong.
“Karena takut, saya dorong itu menggunakan kayu hingga mendekati tempat sampah,” tutur Lois kepada Ekora NTT.
Selain alat rapid test yang diduga bekas pakai itu, lanjutnya, di dalam tempat sampah itu juga ditemukan beberapa sampah medis seperti handscoon dan beberapa lainnya.
Lois mengatakan, fenomena tersebut sangat mengganggu warga yang melintas dan juga warga yang memiliki tempat usaha di sekitar tempat sampah itu.
“Semoga pemerintah bisa benahi sistem pembuangan sampah medis ini agar tidak buang di tempat sampah umum,” pintahnya.
Kepala Puskesmas Borong, Yosefina Nirma, belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi, nomor telepon selulernya sedang tidak aktif. Pesan konfirmasi yang dikirim melalui layanan WhatsApp juga belum ia baca.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Manggarai Timur, Titus Dornus yang dikonfirmasi Ekora NTT pada Sabtu sore, berjanji untuk segera melakukan monitoring terkait fenomena sampah medis tersebut.
Menurutnya, sampah medis mestinya tidak boleh dibuang di tempat sampah umum.
“Sebenarnya semua sampah terutama sampah medis harus dibuang atau disimpan di tempat sampah khusus yang tertutup,” katanya.
Ia meminta seluruh fasilitas kesehatan di Manggarai Timur untuk tidak boleh membuang sampah medis di tempat sampah umum.
Rosis Adir
