Nagekeo, Ekorantt.com – Martinus Hatatu (59), korban yang ditemukan tewas di lokasi Pemandian Air Panas Marapokot ternyata pernah mengidap penyakit amnesia atau hilang ingatan. Riwayat ini diungkap anak kandung korban setelah diambil keterangan oleh polisi.
“Korban sendiri menurut saksi (anak korban) dulunya sering lupa ingatan, namun sekitar 4 (empat) bulan terakhir korban sudah mulai membaik,”tulis Kasat Reskrim Polres Nagekeo Iptu Mahdi Ibrahim kepada Ekora NTT, Sabtu (06/03/2021) malam.
Kasat Ibrahim menuturkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban bersama anaknya Yanuarius Adji (30) pada pagi hari di kediamannya di Alorongga, Kelurahan Mbay 1, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Hal itu diterangkan Ibrahim berdasarkan keterangan anak kadung korban.
“Benar saat itu korban sedang duduk di kursi sebelum saksi (anak kandung korban) pergi ke kantor. Pada saat itu korban duduk sendiri di depan rumah. Saat itu juga hanya korban yang ada dalam rumah,”terang Kasat Ibrahim.
Diberitakan, korban pertama kali ditemukan Hermanus Alo, seorang tukang ojek di lokasi air panas, Desa Marapokot pada Sabtu (6/3) sekitar Pukul 14.30 Wita.
Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Peristiwa naas itu sempat geger warga setempat.
“Korban tergeletak diatas permukaan air sedalam kurang lebih 20 centimeter,”ujar Kasat Ibrahim.
Ia menyatakan, dari hasil olah TKP, ditemukan baju kaos abu-abu dan celana pendek korban tergantung di pohon bakau, tak jauh dari lokasi air panas. Di saku celana itu ditemukan handphone Sony dan kunci motor.
Kasat Ibarhim menambahkan motor korban jenis Honda Supra X juga terlihat parkir di bibir jalan trans Marapokot. Korban, lanjut Ibrahim, menggunakan sandal jepit warna hijau.
“Hasil olah TKP ditubuh korban tampak lebam karena terendam di air panas,”kata Kasat Ibrahim.
Ian Bala