Borong, Ekorantt.com – Benediktus Poseng tak kuasa menahan tangis, saat Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa; Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Yosef Durahi; dan sejumlah relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Manggarai Timur, mendatangi rumahnya, pada Rabu (3/3/2021).
“Terima kasih banyak karena telah peduli dengan keluarga saya. Saya masih berharap bantuan dari orang-orang baik. Kami tidak bisa buat apa-apa lagi,” tutur benediktus dengan suara terbata-bata.
Heremias, Yosef dan sejumlah relawan KKI Manggarai Timur mendatangi kediaman keluarga Benediktus di Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, untuk membawa bantuan berupa tiga kasur, 60 lembar seng, paku, beras dan beberapa lainnya.
Benediktus dan istrinya Wihelmina Mbi mengalami sakit parah, sehingga tidak bisa lagi bekerja untuk menghidupi kedua anaknya. Wihelmina mengalami lumpuh dan bisu setelah melahirkan anak bungsunya pada 2016. Sedangkan suaminya mengalami lumpuh dua tahun kemudian.
Sejak Benediktus sakit, anak sulung mereka, Risalianus Aja (12) yang menjadi tulang punggung keluarga.
Sebelum dan setelah pulang sekolah, bocah kelas VI SDI Sopang Rajong itu membagi waktu untuk mengurus makan-minum, membersihkan kotoran kedua orangtuanya, dan memungut kemiri di kebun.
Risalianus menggunakan uang hasil penjualan kemiri untuk membeli beras, sabun, dan kebutuhan lainnya.
“Untuk beras, ada juga keluarga dan warga di kampung yang kasih,” ungkap Risalianus.
Risalianus bersama kedua orangtuanya tinggal di rumah kecil berukuran sekitar 4×5 meter yang masih berlantai tanah. Sedangkan adiknya, tinggal bersama pamannya di Pepil, sekitar puluhan kilometer dari Kota Tunda.
Benediktus tampak terbaring di dalam kamar berukuran kecil. Ia tidur di atas pelupuh yang hanya beralaskan karung yang berisi kapuk. Sedangkan istrinya berbaring di ruang tamu dan beralaskan beberapa lembar papan.
Saat musim hujan, dapur mereka sangat becek. Air hujan masuk ke dalam dapur karena atapnya sudah bocor. Kondisi demikian menyulitkan Risalianus untuk memasak makanan untuk ayah dan ibunya.
“Kalau becek sekali, saya terpaksa masak makanan di rumah keluarga atau warga sekitar,” ungkap Risalianus.
Heremias menyampaikan terima kasih kepada media massa yang telah mempublikasikan kondisi keluarga Benediktus. Menurutnya, pemberitaan media itu telah menggugah nurani kelompok-kelompok mapan, termasuk dirinya dan pemerintah, sehingga muncul kepekaan terhadap kelompok-kelompok papa yang tidak terjangkau dan tidak terlayani.
Menurutnya, terhadap kondisi seperti yang dialami keluarga Benediktus, Pemerintah Daerah Manggarai Timur melalui kebijakannya, akan membantu, salah satunya yakni melalui program rumah layak huni.
“Konsep rumah layak huni tidak hanya melalui APBD tetapi juga melalui APBDes. Kebetulan Pemerintah Desa Nanga Meje telah siap untuk membangun rumah layak huni pada 2021 ini. Kami di tingkat kabupaten tetap berkoordinasi terkait jaminan sosial dari Bapak Benediktus,” kata Heremias.
Menurutnya, kehadirannya di tengah keluarga Benediktus, selain membawa bantuan ala kadarnya, juga untuk melihat langsung kondisi keluarga tersebut.
“Walaupun sedikit, tentu kami mengambil bagian terhadap apa yang Bapak Benediktus rasakan,” ujarnya kepada Benediktus.
Ia meminta agar Benediktus sekeluarga tetap tabah menghadapi kondisi itu. “Kita sama-sama berdoa, semoga semakin banyak orang yang terketuk hatinya untuk membantu keluarga Bapak Benediktus. Pemerintah tentunya terus berpikir agar keluarga bapak terus mendapat bantuan secara berkelanjutan, seperti melalui program PKH, Sembako dan program bantuan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Yosef yang mewakili Bupati Manggarai Timur mengatakan, kondisi keluarga Benediktus sangat memprihatinkan. Pemerintah Manggarai Timur, kata dia, tidak akan menjadi penonton, tetapi berpikir dan berjuang agar keluarga tersebut memiliki rumah layak huni.
“Pemda Manggarai Timur melalui Pemerintah Desa Nanga Meje, sudah berkomitmen untuk membantu membangun rumah layak huni. Sedangkan berkaitan dengan yang lain-lain, tentu saya akan melaporkan kepada Pak Bupati,” ucapnya.
Kepala Desa Nanga Meje, Arnoldus Leko Soro, mengatakan, pembangunan rumah layak huni untuk keluarga Benediktus sebenarnya sudah dilakukan pada 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, pembangunan rumah itu ditunda tahun ini.
“Nanti pengerjaan rumah Bapak Benediktus akan dilakukan sekitar Juni atau Juli 2021. Kita sesuaikan dengan proses pencairan dana desa,” katanya.
Menurutnya, selama ini, secara pribadi, ia dan warga Nanga Meje lainnya membantu keluarga itu, meskipun tidak rutin.
“Kami bantu dengan kekurangan kami,” ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada Pemerintah Manggarai Timur dan semua orang yang telah peduli untuk meringankan beban keluarga Benediktus.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Wukir, Maria Susana mengungkapkan bahwa selama ini perawat dari Puskesmas itu sering mengunjungi keluarga Benediktus. Selain memeriksa kondisi kesehatan keduanya, para perawat juga sering memandikan Benediktus dan istrinya.
“Ke depan, kami tetap melakukan kunjungan rutin setiap minggu terhadap keluarga Bapak Benediktus dan keluarga-keluarga lain yang sakit di wilayah kerja kami,” ungkapnya.
Markus Makur, wartawan Kompas.com dan juga koordinator relawan KKI Manggarai Timur mengatakan, berkat pemberitaan media Kompas.com dan Ekorantt.com, banyak orang yang tergugah untuk membantu keluarga Benediktus.
Menurutnya, ada beberapa orang baik dari Jakarta yang telah membantu tiga kasur, 10 lembar seng, dan beberapa kilogram paku. Kemudian, Bupati Manggarai Timur menyumbang 50 lembar seng dan beberapa kilogram paku; dan ketua DPRD Manggarai Timur membantu beras dan beberapa barang kebutuhan pokok lainnya.
“Ada juga yang pernah datang langsung membawa bantuan ke rumah Bapak Benediktus,” ujarnya.
“Tentu harapan kita, bantuan untuk keluarga ini akan berkelanjutan,” tambahnya.
Risalianus berterima kasih atas kemurahan hati para donatur yang telah membantu keluarganya.
“Semoga masih ada orang-orang yang peduli dengan kami,” katanya.
Rosis Adir
Catatan: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Risalianus. Bagi Anda yang ingin berdonasi, silahkan klik disini.