Labuan Bajo, Ekorantt.com – Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) masih menjadi primadona bagi banyak orang. Bahkan orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Sebab, bukan saja penghasilan yang menjanjikan tetapi menjadi seorang ASN akan lebih dihormati.
Namun, Yosep Sony Warung (47) mempunyai pandangan yang berbeda. Bagi pria yang menjabat sebagai Kepala Seksi Izin Usaha Peternakan, Dinas Peternakan Manggarai Barat ini, ASN adalah panggilan hidup, bukan satu-satunya pekerjaan yang menjamin kehidupan hari esok.
Itulah alasan mengapa Sony dan keluarga mulai merambah usaha kuliner sate babi sejak 2018 silam.
Pria dua anak ini mengaku, usahanya itu dimulai dari pinggir jalan selama tiga bulan. Kemudian mereka mulai menetap dengan membuat tenda darurat beratap terpal selama setahun.
Awalnya terasa berat. Sebab ia harus menanggung perasaan. Disposisi batin yang ia alami, justru tak mengurungkan niatnya untuk terus bangkit.
“Hal yang paling berat itu melawan perasaan. Bagaimana seorang ASN jualan di pinggir jalan. Tapi saya harus memulai. Apalagi saat itu saya juga harus bongkar tenda setiap hari. Jatuh bangun ia, tetapi kita harus bisa,” ujar Sony saat ditemui Ekora NTT, Sabtu 6 Maret 2021 lalu.

Sony menuturkan, usahanya tidak berjalan mulus, bahkan sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19. Namun, ia tidak putus asa. Ia kembali bangkit saat bertemu Valensius Hono, sahabat dan juga pengusaha di Labuan Bajo.
Keduanya pun mulai menata tempat itu agar nyaman untuk dikunjungi para tamu. Dengan prinsip kolaborasi, usaha kuliner itu kemudian diberi nama ‘Loda Saung Tilu’. Kuliner ini terletak di Jalan Van Bekum, Kompleks Kevikepan Labuan Bajo.
“Kalau Pak Valens siang hari dari pukul 08.00 Wita-pukul 17.00 Wita dengan menu umum. Kalau saya malam hari mulai pukul 18.00 Wita dengan menu spesial. Puji Tuhan sampai sekarang berjalan mulus,” jelasnya.
Sony menjelaskan, ada dua hal penting dalam usaha kuliner yakni, social oriented dan profit oriented. Social oriented artinya menolong orang yang ingin mengonsumsi daging babi.
“Sementara profit oriented, kita butuh keuntungan. Maka yang paling utama adalah profesional, komitmen, dan jujur. Misalnya, kalau daging babi tidak layak dikonsumsi tidak boleh diberi kepada konsumen,” ujarnya.
Mantan Kepala Puskeswan Lembor ini juga mengatakan, kuliner lokal perlu dikembangkan di Labuan Bajo. Hal ini dalam rangka mendukung pemerintah yang telah menetapkan daerah itu sebagai kawasan pariwisata super premium.
Sony berharap, melalui usahanya itu banyak yang termotivasi untuk membuka usaha lain.
“Kami ingin ada yang meniru. Kami ingin menjadi pelita bagi orang-orang muda. Walapun bukan uang tapi pengetahuan,” pintanya.
Sandy Hayon