Nagekeo, Ekorantt.com – Praktik kejahatan perbankan yang melibatkan kecanggihan teknologi kerap terjadi. Para pelaku kejahatan tidak kehabisan akal untuk membobolkan sistem bank, termasuk iming-iming beredar informasi melalui pesan SMS atas nama BRI untuk mendapatkan hadiah.
Pimpinan BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mbay, Kabupaten Nagekeo, Dandy Wardana mengatakan pembobolan terjadi akibat kebocoran informasi pribadi para nasabah. Dengan pesatnya teknologi informasi yang digunakan industri perbankan, para pelaku kejahatan dunia maya (cyber crime) pun meningkat.
“Di Nagekeo memang belum ada, kasus seperti ini biasanya terjadi di kota-kota besar. Pembobolan terjadi karena salah satu indikator kerahasiaan yang mungkin dibocorkan. Sehingga kami sampaikan data-data rahasia pribadi itu tidak boleh diberikan kepada orang tidak dikenal atau siapapun,”kata Dandy kepada Ekora NTT pada Rabu, (17/03/2021) siang di Mbay.
Adapun kerahasian pribadi yang disebutkan Dandy ialah nomor rekening, kode atau PIN dan nomor kartu ATM serta nama ibu kandung. Apabila salah satu dari keempat data pribadi ini bocor maka kemungkinan besar terjadi pembobolan sistem nasabah.
“Nah, biasanya si nasabah tidak sengaja (memberikan data) maka harus tetap waspada. Kalau data rahasia ini tidak dibocorkan maka tidak terjadi penipuan, pemalsuan termasuk skimming itu tidak mungkin terjadi,”ujar Dandy.
Selain itu, pihaknya pun mengingatkan nasabah maupun masyarakat Nagekeo tidak mudah percaya iming-iming melalui SMS. Pihak BRI tidak pernah menelepon atau mengirim pesan SMS kepada siapapun dalam urusan pebankan.
“Kalaupun perlu nanti petugas sendiri yang datang. Jadi kita tidak pernah menelepon nasabah termasuk jika nasabah mendapatkan undian maka kita yang mendatangi (nasabah) langsung. Maka jangan percaya iming-iming mendapatkan hadiah atas nama BRI,”imbuhnya.
Ian Bala