Cerita Arianto, Bocah Penyandang Disabilitas yang Dapat Bantuan Kursi Roda

Ruteng, Ekorantt.com – Yohanes Arianto Gunawan Nonggor, 5 tahun, bocah penyandang disabalitas asal Langgo, Kelurahan Carep, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai mengalami gejala epilepsi. Bocah yang biasa disapa Arianto ini juga sulit bicara.

Arianto adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Putra dari pasangan Karolus Nonggor dan Rosalia Sana ini mengalami lumpuh sejak berusia satu setengah tahun

Saban hari, ungkap Rosalia Sana, sang buah hati menghabiskan waktu untuk duduk dan menonton televisi. Hatinya sedih, sebab Arianto tidak tumbuh dan bermain seperti anak-anak lain.

Untuk buang air besar dan kecil, Arianto harus digotong. Begitu juga saat mandi. Ia harus digendong. Saat makan pula, mesti disuap.

“Gejalanya waktu itu panas kemudian kejang,” ungkap Rosalia Sana kepada Ekora NTT di kediamannya pada 12 Maret 2021.

Lantas tak kunjung sembuh, Karolus Nonggor dan Rosalia Sana kemudian mengantar Arianto ke di RSUD dr Ben Mboi. Ia dirawat selama dua minggu.

“Setelah itu dia keluar dari rumah sakit. Dokter bilang, anak saya gejalanya mau epilepsi,” terangnya.

Mendengar pernyataan dokter, Arianto kembali dan melanjutkan perawatan di Rumah Sakit St. Rafael Cancar. Arianto menjalani terapi di rumah sakit, satu kali dalam seminggu.

“Dokter sarankan untuk terapi waktu itu,” tuturnya.

Ani bersama Nona Mas’ad, menyambangi rumah Arianto, Kamis (11/3/2021) sore. Mereka ingin membantu Arianto.

“Setiap anak itu punya hak dan kesempatan yang sama, begitu juga dengan anak-anak disabilitas,” kata Ketua Yayasan Ani’s, Maria Oktaviani Simonita Budjen saat memberi kursi roda untuk Arianto.

Menurutnya, selama ini, penyandang disabilitas masih jarang diperhatikan oleh banyak pihak. Apalagi jika lokasi tempat tinggalnya berada di daerah yang jauh dari kota.

Lanjut Oktaviani, pihaknya berusaha untuk memberikan kesempatan itu melalui sarana seperti kursi roda, tongkat, atau alat bantu lainnya agar penyandang disabilitas bisa berinteraksi dengan anak-anak yang lain.

“Interaksi terhadap sentuhan, cahaya dan suara itu sangat membantu proses tumbuh kembang mereka,” ungkapnya.

“Bisa di lihat selama ini, anak-anak itu pasti hanya di dalam rumah saja. Sehingga sangat kurang interaksi yang mereka butuhkan,” tambahnya.

Selain itu, pembagian kursi roda (Wheelchair For Kids) untuk  Arianto dan anak- anak lainnya menjadi bagian penting.

“Karena kursi roda ini didesain khusus untuk mereka,” tutupnya.

Adeputra Moses

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img