Maumere, Ekorantt.com – Reineldis Hodang, seorang wanita paruh baya yang saya temui di kios tepat di pintu masuk Taman Doa Bunda Maria Segala Bangsa Nilo. Patung yang berdiri sejak tahun 2015 ini adalah salah satu wisata rohani paling dicari di Kota Maumere. Di tempat inilah Mama Reineldis mengais rupiah yang disebutnya berkat.
Beberapa tahun terakhir ini, saban pagi, Mama Neldis berangkat dari rumah menuju taman doa. Ia diantar saudaranya sebab kakinya tidak kuat berjalan karena pincang sejak lahir. Mama Neldis bertugas menjaga sebuah kios yang ada di rest area dan merangkap penjaga parkir.
Mama Neldis yang hanya tamatan sekolah dasar ini telaten menghitung uang dan melayani pembeli. Jajanan ringan, pop mie, kopi, keripik yang dibuatnya sendiri, hingga lilin, dan barang barang kudus dijualnya di sini.
Sebelum pandemi, sehari ia bisa mendapat ratusan ribu sebab banyak pengunjung yang datang berombongan apalagi pada bulan Maria dan hari raya.
“Sekarang untung-untung satu hari ada yang beli 10 ribu rupiah, kalau tidak, tidak memang,” ucapnya dengan getir.
Sejak setahun pandemi melanda, penurunan jumlah pengunjung amat drastis hingga 80% terutama pada hari hari biasa.
Pembatasan aktivitas masyarakat sangat berdampak pada pendapatan Mama Neldis sebagai penjual di area wisata rohani tersebut. Walau sepi pengunjung, ia terus menaruh harap agar ada yang datang dan membeli.
“Nona, dulu saya masak di kompor ini tapi kadang-kadang karena asyik cerita te saya lupa nasi hangus,” ucapnya.
Setahun terakhir, pengunjung lebih banyak yang membawa makan dan minuman pribadi dari rumah. Walau begitu ia tetap semangat memanaskan air, siapa tahu ada yang memesan kopi atau teh hangat. Ia mengaku harga barang barang dan makanan yang ia jual sengaja ia turunkan supaya lekas habis.
“Saya jual murah-murah saja, daripada simpan lama di kios,” katanya.
Secangkir kopi dibanderol dengan Rp5.000, satu cup pop mie Rp7.000, dan banyak lagi lainnya. Untuk mengusir suntuk menunggu pelanggan, ia juga membersihkan area parkir supaya bersih terawat.
Hingga hari ini Mama Reineldis masih berjualan di Taman Doa Bunda Segala Bangsa Nilo untuk membantu perekonomian keluarga.
“Tidak apa apa dapat sedikit sedikit untuk bantu urus anak sekolah,” tutupnya.
Aty Kartikawati