Nagekeo, Ekorantt.com – Sebanyak 6.048 ternak babi milik warga Kabupaten Nagekeo, NTT mati diserang virus flu babi Afrika (ASF).
Dinas Peternakan setempat mencatat kasus ini dari Juli 2020 hingga Februari 2021 yang tersebar di enam wilayah.
“Wilayah pertama yang diserang berdasarkan laporan petugas kami itu di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa,”ujar Kepala Dinas Peternakan Nagekeo, Klementina Dawo, saat dikonfirmasi Ekorantt.com, Rabu (31/03/2021) sore.
Jumlah babi mati terbanyak yakni di Kecamatan Aesesa 4.387 ekor, disusul Kecamatan Wolowae 1.071, Kecamatan Boawae 359 dan Kecamatan Nangaroro 149.
Kemudian, Kecamatan Aesesa Selatan 76 dan Kecamatan Mauponggo sebanyak 6 ekor.
“Sementara di Kecamatan Keo Tengah saat itu masih aman yah. Sekarang (ASF) sudah mulai baru sekitar minggu lalu, dan datanya belum masuk ke kami,”tutur Kadis Klementina.
Ia menyatakan, pemerintah saat ini terus memberi edukasi kepada masyarakat melalui bio security yakni kebersihan kandang dan makanan.
“Karena penyebaran virus ini cukup cepat, ditambah belum ada vaksin membuat kasus ini sulit dikendali. Satu-satunya jalan melalui pencegahan,”katanya.
Upaya penegahan lain yang dilakukan ialah melokalisasi ternak babi yang kira-kira populasi cukup banyak. Dalam sistem itu diterapkan pola kandang septic tank, adapula waring atau jaring keliling penutup kandang.
“Tahun lalu ada dua wilayah yang diintervensi dengan sistem ini, di Mauponggo dan wilayah Raja Selatan (Boawae). Jadi, kebersihan itu sangat penting, sama halnya seperti penanganan seperti Covid-19,”tutur Klementina.
Ian Bala