Tinjau Bencana di Lembata, Kepala BNPB Minta Posko Pemerintah Dikurangi

Lewoleba, Ekorantt.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta posko pemerintah untuk pengungsi korban bencana alam di Lembata dikurangi. Hal disampaikan Monardo untuk kepentingan pemerintah dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

Ia merekomendasikan agar pengungsi dapat menginap di rumah-rumah warga dengan pengganti biaya hunian per Kepala Keluarga (KK) sebesar Rp 500 Ribu per bulan.

“Pasokan kebutuhan sembilan bahan pokok ditanggung negara selama di pengungsian. Negara wajib hadir di tengah rakyatnya yang menderita. Penyediaan kasur, bantal, selimut, masker dan peralatan kesehatan harus disiapkan secara memadai,” kata Monardo saat berkunjung ke Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape-Lembata pada Selasa (06/04/2021).

“Lalu untuk korban meninggal dan menderita sakit mendapatkan santunan dari negara masing-masing 15 Juta dan 5 Juta,” katanya.

Relokasi Rumah

Pada sela-sela kunjungan tersebut, Monardo pun menyinggung mengenai relokasi rumah korban akibat bencana banjir dan longsor lahar dingin Gunung Ile Ape di Lembata.

Ia menuturkan dampak bencana juga berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat selanjutnya.

Sehingga, lanjut Monardo, pemukiman warga terutama para korban di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur harus direlokasi demi mengantisipasi terhadap perkiraan atau risiko bencana.

“Rumah-rumah korban akan mendapatkan bantuan pembangunan kembali. Tetapi disarankan untuk direlokasi kalau Pemda menyiapkan lahan,” sebut Monardo.

Menanggapi itu, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menyatakan bahwa relokasi rumah korban sangat diperlukan.

Menurutnya, bencana mempunyai siklus jangka pendek, jangka menengah bahkan jangka panjang yang bakal terus mengancam kehidupan masyarakat setempat.

“Jika tidak relokasi maka pada waktunya anak cucu kita akan mengalami hal yang sama seperti kita alami hari ini,” kata Wabup Langoday.

Yurgo Purab

spot_img
TERKINI
BACA JUGA