Maumere, Ekorantt.com – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT meminta Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat untuk segera menetapkan status Darurat Bencana Daerah – sesuai amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana – , menyusul banyaknya korban jiwa dan harta benda akibat banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang di sejumlah wilayah di provinsi itu.
Menurut Direktur Eksekutif WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, penetapan status Darurat Bencana Daerah penting karena menjadi landasan untuk BPBD agar mempunyai kemudahan akses yang meliputi penyediaan SDM, peralatan, logistik, imigrasi, cukai dan karantina, perizinan, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan pertanggungjawaban uang atau barang, penyelamatan dan komando untuk memerintahkan sektor atau lembaga.
“Kalau penetapan status darurat bencana tidak dilakukan, sulit bagi BPBD untuk bekerja maksimal terutama dari segi kebijakan penanggulangan bencana. Status darurat bencana untuk mempermudah layanan cepat buat rakyat,” tulisnya dalam siaran pers yang diterima Ekora NTT.
Ia mengatakan, temuan lapangan WALHI NTT, bencana akibat fenomena La Nina ini meluas di seluruh pulau di NTT. Dampaknya signifikan, di mana puluhan orang dilaporkan meninggal dunia, ribuan orang mengungsi, ribuan rumah terendam banjir dan terkena longsor. Lalu, sejumlah fasilitas publik seperti jembatan dan bendungan, luluh lantah.
Walhi NTT memperkirakan sementara nilai kerusakan mencapai triliunan rupiah.
Saat ini, kata Umbu Wulang, yang harus diprioritaskan adalah pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat dan evakuasi korban ke tempat yang aman.
Selain itu, kata dia, sesuai amanat UU, pemenuhan kebutuhan dasar juga harus prioritas, seperti bantuan penyediaan kebutuhan air bersih dan sanitasi, pangan, sandang, pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial dan penampungan di tempat hunian.
Menindaklanjuti peringatan dari BMKG bahwa fenomena La Nina akan berlangsung hingga Mei 2021, maka WALHI NTT juga meminta pemerintah provinsi itu untuk segera mengkonsolidasi semua kabupaten/ kota di NTT agar selalu siaga untuk penanggulangan dan pengurangan resiko bencana.
“Sebaiknya lebih cepat lebih baik mengingat laporan yang diterima WALHI NTT dari kampung- kampung masih banyak warga yang belum memperoleh pertolongan baik itu evakuasi, penanganan medis hingga kebingungan untuk mencari tempat mengungsi,” tutup Umbu Wulang.
Yuven Fernandez