Bajawa, Ekorantt.com – Sejumlah item anggaran di Kabupaten Ngada direfocusing di tengah pandemi Covid-19. Salah satu dampaknya adalah ditundanya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 70 desa di Kabupaten Ngada ke tahun 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PMD-P3A) Kabupaten Ngada, Yohanes C. W. Ngebu menjelaskan, penundaan Pilkades dilakukan pasca Pemerintah Kabupaten Ngada melakukan refocusing anggaran sebesar 50 miliar lebih untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Ngada.
“Keputusan kita ambil setelah m elakukan pertemuan dengan bapak bupati, pak wakil bupati, dan Pak Sekda di mana kita mengalami kendala anggaran akibat refocusing anggaran untuk Covid-19,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/04/2025).
Ngebu menjelaskan, untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut, pihaknya telah melantik sejumlah pejabat kepala desa yang berasal dari unsur pengawai negari sipil di lingkup Pemkab Ngada.
“Desa yang akan melakukan Pilkades tersebar di 12 kecamatan dengan total desa yang seharusnya mengikuti Pilkades serentak sebanyak 70 desa definitif,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Ngada Andreas Paru menjelaskan bahwa Pemkab Ngada telah melakukan refocusing anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp50.026.857.320, dengan rincian; 8 persen Dana Alokasi Umum (DAU), 30 persen Dana Insentif Daerah (DID), dan 8 persen Dana Desa.
Dana Alokasi Umum, kata Bupati Andreas, dipergunakan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Insentif Tenaga Kesehatan Daerah (Innakes Daerah), dan mendukung kelurahan dalam kegiatan Pos Komando Tingkat Kelurahan.
Sementara refocusing Dana Insentif Daerah (DID) digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19, sarana prasarana kesehatan, dan digitalisasi pelayanan kesehatan.
Refocusing Dana Desa pun digunakan untuk mendukung pemulihan perekonomian desa melalui BLT Desa sebesar Rp300 ribu per keluarga penerima nanfaat setiap bulan dan Aksi Desa Aman Covid-19.
Belmin Radho