Cerita Thessa, Bangun Coffee dan Resto Hingga Bikin Cemilan Produk Lokal Nagekeo

Mbay, Ekorantt.com – Industri kuliner belakangan ini memang lagi naik daun. Adapun ide-ide kreatif bermunculan seiring perkembangan zaman yang tren dengan bisnis online. Gaya hidup inilah yang memicu dan mendorong pebisnis-pebisnis muda bangkit dan bersaing.

Persaingan bisnis online tak hanya di daerah-daerah maju, di Nagekeo-NTT bisnis model ini mulai tumbuh. Seperti pebisnis muda, Thessa, warga RT 05, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Wanita berusia 27 tahun yang memiliki nama lengkap Anastasia Maria Indriati Ude ini, ternyata mempunyai banyak usaha. Selain memiliki berbagai varian produk cemilan berbahan lokal, Thessa juga memiliki coffee dan resto.

Kripik pisang buatan Thesaa yang menjadi produk anak muda Nagekeo (Foto : Doc.Ist)

Ia mengisahkan, sejak dirinya masih mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Mbay, sekitar tahun 2017, ia membuka usaha coffee.

Usahanya itu dibangun seadanya, dengan bentuk bangunan terbuka. Namun, saat itu, usaha coffee-nya pun berjalan seperti keong. Sebab, ia lebih memilih fokus pada perkuliahan.

“Dari masih kuliah sudah buka (coffee) hanya adik-adik saya yang mengurus, belum terlalu fokus waktu itu,”tandasnya, belum lama ini.

Sejak tamat dari kampus dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Thessa memilih melanjutkan bisnis coffee dibandingkan melamar sebagai pengajar. Karena lebih fokus pada bisnis itu, usahanya pun merangkak naik.

Ia sama sekali tak mengira bahwa usaha coffee pada era ini banyak diminati masyarakat. Meledaknya pengunjung yang membuat omsetnya bertambah, bikin Thessa terpacu. Ia pun berlahan mengembangkan usaha satu level diatas menjadi coffee dan resto.

“Nama usaha saya ialah coffee shop dan resto Calysta. Saya membuka resto karena hobi sebenarnya. Saya mengolah makanan dari bahan lokal. Sekarang kan lagi tren itu, kebetulan bahan lokal juga ada di sekitar kita. Sehingga muncul ide itu jadi makanan yang menghasilkan pendapatan,”kata Thessa.

Cemilan jagung goreng buah tangan Thesaa, perempuan milenial Nagekeo (Foto : Doc. Ist)

Ia menyatakan, sebelum Covid-19 merebak Tanah Air, banyak pengunjung datang menikmati makanan resto buah tangannya. Bahkan, tidak sedikit pula kunjungan para touris asing ke coffee shop dan resto Calysta.

“Karena Covid-19, pendapatan juga down, pengunjung berkurang karena ada penertiban petugas. Bahkan karyawan saya sisa satu orang dari tiga yang saya rekrut,”ujar Thessa.

Wanita berbadan putih dan berparas cantik ini tak habis akal untuk mengais rejeki melalui ide-ide kreatifnya selama Covid-19 melanda. Ia kemudian mengembangkan usahanya lagi dengan membuat beberapa varian cemilan lokal ala Nagekeo. Ada kripik talas, kripik pisang dan cemilan jagung.

Sistem pemasaran juga dibangun secara online yang berawal dari kerabat dan orang-orang kenalannya. Begitu juga pemasaran online makanan restonya seperti bakso ikan dan beberapa usaha katering.

“Sebenarnya punya semangat untuk buat produk lokal, cuma susah pemasarannya. Banyak anak muda kreatif di Nagekeo dengan produk-produk lokal tapi ujungnya banyak berhenti karena kesulitan pemasarannya,”katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan Pergadangan (Dikopindag) Nagekeo, Tiell Djawaria, mengakui banyak keluhan pelaku UKM mengenai kesulitan pemasaran produk lokal. Hal itu disebabkan karena melonjaknya pelaku usaha yang mengakibatkan daya beli menurun.

Para touris asing saat mengunjungi coffee shop dan resto Calysta sebelum Covid-19 merebak Tanah Air (Foto : Doc. Ist)

Ia menyebutkan dari 10.300 UKM yang terdaftar, lebih dari setengahnya merupakan pengusaha milenial dengan sistem pemasaran secara online.

“Justru UKM terbanyak ialah anak-anak muda, hanya banyak yang memasarkan secara online. Nah, kondisi ini memang sulit dikendali. Kita disini pelaku usahanya bangkit, daya beli justru menurun,”katanya.

Pemerintah, kata Tiell, sedang berupaya membentuk sistem rantai pasar hingga ke Labuan Bajo. Upaya ini untuk mendorong kreatifitas pelaku usaha milenial yang tumbuh subur di Nagekeo.

Ian Bala

TERKINI
BACA JUGA