Seorang Peternak di Sikka Berhasil Selamatkan Puluhan Babi dari Serangan Virus ASF, Ini Rahasianya!

Maumere, Ekorantt.com – Arton da Gomez, seorang peternak babi asal Kampung Baru, Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, berhasil menyelamatkan puluhan ekor babi peliharaannya dari serangan virus African Swine Fever (ASF). 

Arton mengatakan, 26 ekor babi peliharaannya selamat dari serangan virus mematikan itu berkat daun marungge.

Pria yang sejak 2015 menekuni usaha peternakan babi ini mengaku, sejak virus ASF masuk ke Sikka, ia mengubah pola pemberian pakan untuk hewan peliharaannya itu.

“Dulunya marungge saya beri saja, tapi ketika virus menyerang, marungge saya pakai masak (rebus). Dalam pikiran saya marungge banyak nilai gizi untuk manusia sehingga saya terapkan juga untuk ternak khusus babi piaraan saya. Puji Tuhan Marungge mampu menyelamatkan babi saya dari virus ASF,” kata Arton sembari tersenyum.

Arton mengatakan, selain faktor makanan, semua babinya selamat karena ia rutin melakukan penyemprotan disinfektan di kandang ternaknya itu, dan patuh melaksanakan biosecurity – kegiatan yang bertujuan untuk membuat kuman atau agen penyakit jauh dari tubuh ternak.

“Yang paling penting juga adalah sebelum memberikan makanan untuk babi, selalu mandi membersihkan diri terlebih dahulu,” ujarnya.

Virus ASF atau flu babi yang menyerang babi di Sikka sejak akhir Februari 2020 memukul telak usaha sektor peternakan. Banyak peternak rugi karena babi-babi peliharaan mereka mati akibat terserang virus tersebut.

Dikutip Mongabay.co.id, total babi yang mati akibat virus ASF di Kabupaten Sikka, sejak Februari 2020 hingga Maret 2021, mencapai 11.919 ekor. Kematian babi terbanyak dilaporkan terjadi sejak Desember 2020-Maret 2021, yakni sejumlah 8.760 ekor. Virus ini telah menyebar di hampir semua kecamatan.

Arton berharap, Pemerintah Kabupaten Sikka memberi bantuan obat secara gratis kepada para peternak babi yang ternaknya  masih sehat agar perkembangbiakan dan populasi babi kembali normal.

Salah seorang petugas kesehatan hewan di Kecamatan Talibura, Sufardi, mengatakan, saat ini, pihaknya memberikan vitamin B12 untuk babi-babi yang masih hidup.

“Sebagai petugas kesehatan hewan, kami berusaha menangani babi yang masih hidup dengan memberi vitamin  B12,” ucapnya.

Sementara Koordinator Pusat Kesehatan Hewan Sikka I, drh. Elfrida Triasny L Carvallo, mengatakan, saat ini, pihak Puskeswan terus melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE) kepada peternak tentang biosecurity.

Pasalnya, kata dia, kunci pencegahan virus ASF adalah melaksanakan biosecurity.

“Terkait obat, untuk sementara, kami hanya bisa memberikan suplemen yang bisa diperoleh di Dinas Pertanian atau menghubungi petugas kesehatan hewan,” katanya.

Elfi mengharapkan agar para pedagang babi mematuhi surat edaran Bupati Sikka terkait larangan memasukkan  babi dari luar kabupaten dan antar wilayah dalam kabupaten.

” Babi yang masih hidup dan luput dari virus ASF ini kita harus tetap jaga agar tidak kena virus ASF yang ditularkan dari babi luar kabupaten yang masuk ke Sikka. Untuk itu pedagang harus taat pada Surat  Edaran Bupati Sikka itu,” tutupnya.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA